pengaruhinfluencer terhadap pengembangan bisnis. Pada artikel kali ini admin akan bahas tentang bisnis politik nih. Ternyata banyak cara yang bisa dilakukan untuk menjadi sebuah alat strategi marketing. Saat ini juga sudah banyak brand yang menggunakan strategi bisnis kerjasama dengan influencer.
The development of the business world today is increasingly diverse and competitive, the pace of development is very difficult to predict, so having the right strategy is the key for a company to continue to compete and survive. Along with technological advancements and the development of communication suggestions, the company is utilizing these technological advances as a marketing strategy tool to promote its products. Given the growth of buying and selling transactions in the network or online in Indonesia at this time is very rapid, with this being used by companies to market and promote via the internet. This study aims to determine the effect of the implementation of technological progress on retail sales volumes. The development of information technology that is growing very rapidly now influences the community in supporting various business activities both large and small so that it can be known globally. The most obvious impact is that besides being known, it can also increase sales volume. Digital Marketing is one of the very large marketing media that has an influence. Using digital marketing in this case is social media and E-commerce. The most widely used social media is Facebook, Twitter and Instagram. The subjects in this study were retail owners, managers, and employees who were selected by purpose sampling. Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free 80 PENGARUH KEMAJUAN TEKNOLOGI TERHADAP VOLUME PEJUALAN RITEL DI KOTA MOJOKERTO Rachmad Sholeh1 dan Khasbulloh Huda2 1,2Staf Pengajar Fakultas Ekonomi Universitas Mayjen Sungkono ABSTRACT The development of the business world today is increasingly diverse and competitive, the pace of development is very difficult to predict, so having the right strategy is the key for a company to continue to compete and survive. Along with technological advancements and the development of communication suggestions, the company is utilizing these technological advances as a marketing strategy tool to promote its products. Given the growth of buying and selling transactions in the network or online in Indonesia at this time is very rapid, with this being used by companies to market and promote via the internet. This study aims to determine the effect of the implementation of technological progress on retail sales volumes. The development of information technology that is growing very rapidly now influences the community in supporting various business activities both large and small so that it can be known globally. The most obvious impact is that besides being known, it can also increase sales volume. Digital Marketing is one of the very large marketing media that has an influence. Using digital marketing in this case is social media and E-commerce. The most widely used social media is Facebook, Twitter and Instagram. The subjects in this study were retail owners, managers, and employees who were selected by purpose sampling. Keywords Social Media, E-Commerce, Sales Volume ABSTRAK Perkembangan dunia usaha saat ini semakin beragam dan kompetitif, laju perkembangan sangat sulit diprediksi, sehingga memiliki strategi yang tepat adalah kunci bagi suatu perusahaan agar dapat terus bersaing dan bertahan. Seiring dengan kemajuan teknologi dan perkembangannya saran komunikasi, perusahaan memanfaatkan kemajuan teknologi tersebut sebagai alat strategi pemasaran untuk mempromosikan produknya. Mengingat Pertumbuhan transaksi jual beli dalam jaringan atau online di Indonesia pada saat ini sangat pesat, dengan hal ini dimanfaatkan oleh perusahaan untuk memasarkan dan mempromosikan melalui internet. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh implementasi kemajuan teknologi terhadap volume penjualan teknologi informasi yang berkembang sangat pesat saat ini berpengaruh bagi masyarakat dalam mendukung berbagai kegiatan bisnis baik besar maupun kecil agar dapat dikenal secara global. Dampak yang paling nyata adalah selain dikenal juga dapat meningkatkan volume penjualan. Digital Marketing adalah salah satu media pemasaran yang sangat besar memberikan pengaruh. Dengan menggunakan digital marketing dalam hal ini adalah sosial media dan E-commerce. Media sosial yang paling banyak digunakan adalah Facebook, Twitter dan Instagram. Subyek dalam penelitian ini adalah pemilik, pengelola dan karyawan ritel yang dipilih secara purpose sampling. Kata Kunci Media Sosial, E-Commerce, Volume Pejualan PENDAHULAN Perkembangan dunia usaha saat ini semakin beragam dan kompetitif, laju perkembangan sangat sulit diprediksi, sehingga memiliki strategi yang tepat adalah kunci bagi suatu perusahaan agar dapat terus bersaing dan bertahan. Berkembangnya internet banyak hal yang timbul, salah satunya adalah berbelanja produk atau jasa secara online, berbelanja secara online telah menjadi alternatif cara pembelian produk atau pun Jurnal OPTIMA II Rachmad Sholeh dan Khasbulloh Huda 81 jasa, penjualan secara online berkembang baik dari segi pelayanan, efektifitas, keamanan dan juga popularitas. Laohapensang, 2009. Pertumbuhan transaksi jual beli dalam jaringan atau online di Indonesia pada saat ini sangat pesat. Teknologi informasi sangat berkembang pesat. Berbagai kegiatan bisnis kecil sampai kegiatan bisnis besar memanfaatkan perkembangan ini untuk menjalankan usahanya. Banyaknya competitor menjadi pertimbangan bagi para pengusaha untuk masuk dalam persaingan yang sangat ketat. Strategi pemasaran dan media yang tepat digunakan untuk bisa meraih pasar yang dituju sehingga volume penjualan selalu meningkat. Digital Marketing adalah salah satu media pemasaran yang saat ini sedang banyak diminati oleh masyarakat untuk medukung berbagai kegiatan yang dilakukan. Mereka sedikit demi sedikit mulai meninggalkan model pemasaran konvesional/tradisional beralih ke pemasaran modern yaitu digital marketing. Dengan digital marketing komunikasi dan transaksi dapat dilakukan setiap waktu/ real time dan bisa meng-global atau mendunia. Dengan jumlah pengguna social media berbasis chat ini yang banyak dan semakin hari semakin bertambah membuka peluang bagi Peritel untuk mengembangkan pasarnya dalam genggaman smartphone. Salah satu potensi yang dapat dimanfaatkan adalah teknologi informasi. Perkembangan teknologi informasi saat ini membuat manusia sudah tidak lagi mempermasalahkan batas jarak, ruang dan waktu. Teknologi informasi melahirkan internet, internet menawarkan banyak manfaat bagi Peritel untuk meningkatkan pemasaran produknya. Selain itu juga internet memberikan manfaat meningkatkan kesempatan Peritel untuk bekerjasama dengan pengusaha lainya. Salah satu teknologi internet yang sedang berkembang pesat dan sangat berpotensi untuk mendorong pemasaran peritel adalah media sosial. Media sosial memiliki potensi menghubungkan banyak orang dengan mudah dan gratis. Media Sosial kini telah menjadi trend dalam komunikasi pemasaran. Menurut Kaplan dan Haenlein 2010, media sosial adalah sekelompok aplikasi berbasiskan internet yang dibangun berdasarkan kerangka pikiran ideologi dan teknologi dari web dan memungkinkan terbentuknya kreasi pertukaran isi informasi dari pengguna internet. Web adalah dasar terbentuknya sosial media Carlsson, 2010. Contoh-contoh media sosial yang berkembang saat ini adalah twitter, facebook, myspace, youtube, instagram, path, whatsapp, line, dll. Mengingat pentingnya informasi tentang bagaimana penggunaan media sosial bagi Peritel dan manfaatnya, maka perlu dilakukan suatu penelitian observasional. Menurut Hidayat 20085 perdagangan eletronik E-Commerce electronic commerce adalah bagian dari e-lifestyle yang memungkinkan transaksi jual beli dilakukan secara online dari sudut tempat manapun. Tujuan ritel adalah meningkatkan penjualan produk, karena penjualan merupakan sumber pendapatan Peritel agar dapat terus bertahan dan mengembangkan ritennya. Penjualan yang meningkat tiap tahun menjadi gambaran bahwa ritel berhasil mempromosikan produknya kepasaran. Jadi e-commerce diharapkan dapat menunjang keberhasilan Peritel dalam mencapai penjualan yang maksimal. Sejak berkembangnya dunia teknologi baik media sosial maupun E-Commerce, ritel konvensional semakin di tinggalkan oleh pelanggan. Masyarakat lebih suka berbelanja dengan menggunakan teknologi, berbagai kemudahan yang di dapatkan untuk mendapatkan barang belanjaannya dan hanya cukup dengan berada dirumah tanpa membuang waktu untuk datang langsung ke toko. Hal ini membuat peritel semakin kesulitan mempertahankan pelangannya. Berdasarkan hal inilah maka penulis tertarik mengambil judul “Pengaruh Jurnal OPTIMA II Rachmad Sholeh dan Khasbulloh Huda 82 Kemajuan Teknologi Terhadap Volume Penjualan Ritel Di Kota Mojokerto”. RUMUSAN MASALAH Berdasarkan latar belakang permasalahan diatas dapat disimpulkan perumusan masalah sebagai berikut 1. Bagaimanakah pengaruh media sosial dan E-Commerce terhadap volume penjualan Ritel di Kota Mojokerto secara simultan? 2. Bagaimanakah Pengaruh Media Sosial dan E-Commerce terhadap Volume Penjualan Ritel di Kota Mojokerto secara partial? TUJUAN PENELITIAN 1. Untuk mengetahui pengaruh media sosial dan E-Commerce terhadap volume penjualan Ritel di Kota Mojokerto secara simultan. 2. Untuk mengetahui pengaruh media sosial dan E-Commerce terhadap volume penjualan Ritel di Kota Mojokerto secara partial. MANFAAT PENELITIAN Berdasarkan tujuan penelitian yang hendak dicapai, maka penelitian ini diharapkan mempunyai manfaat. Adapun manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut 1. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan dan menambah wawasan serta pengetahuan mengenai penerapan Media Sosial dan E-Commerce untuk dijadikan sarana sebagai alat untuk memasarkan barang dan produk mengembangkan ritel yang mampu bersaing di masa yang akan datang. 2. Diharapkan dapat berguna bagi para pengusaha Ritel dalam penerapan Media Sosial dan E-Commerce sehingga mampu bersaing dengan peritel lainnya. TINJAUAN PUSTAKA Media Sosial Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, media merupakan alat sarana komunikasi, perantara, atau penghubung. Jika dilihat pula dari asal katanya, „Medius‟ bahasa Latin yang berarti „tengah‟, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa media mengarah pada sebuah sarana/ alat untuk yang digunakan untuk menyajikan informasi. Media sendiri banyak dipakai dalam berbagai bidang kehidupan manusia, terutama dalam proses pembelajaran. Media digunakan untuk mempermudah penyampaian informasi, sehingga pesan yang di sampaikan pemberi informasi dapat di terima dengan baik oleh penerima informasi. Beberapa pengertian mengenai media sosial telah dirumuskan oleh berbagai pihak, baik dalam kajian komunikasi maupun kajian lain. Menurut Carr dan Hayes, definisi atau pengertian yang telah dirumuskan seringkali merujuk media sosial pada tiga hal utama, yaitu 1. Teknologi digital yang menekankan pada user-generated content atau interaksi. 2. Karakteristik media. 3. Jejaring sosial seperti Facebook, Twitter, Instagram, dan lain-lain sebagai contoh model interaksi. Jejaring sosial yang saat ini biasa digunakan untuk memasarkan produk antara lain Facebook, Twitter, Whats app dan instagram. Dengan melalui jejaring sosial tersebut akan terbentuk strategi komunikasi pemasaran yang efektif yaitu Word of Mouth dimana muncul secara natural dari pendapat lingkungan sosial yang dirasa lebih jujur dan tidak ada motif-motif tertentu dalam menyampaikan suatu informasi kepada konsumen lainnya. Promosi merupakan salah satu unsur dari bauran pemasaran marketing mix, disamping penetapan harga jual, produk, dan distribusi. Promosi sangat berpengaruh terhadap usaha perusahaan untuk mencapai volume penjualan yang maksimal, karena meskipun produk yang ditawarkan sudah baik, relatif murah serta mudah untuk diperoleh, jika tidak disertai promosi yang baik, maka tingkat penjualan tidak akan memadai. Suatu usaha jika ingin mencapai tingkat penjualan yang maksimal, perusahaan Jurnal OPTIMA II Rachmad Sholeh dan Khasbulloh Huda 83 dapat memakai beberapa macam bauran promosi Kotler, 2002644 yaitu periklanan Advertising, promosi penjualan Sales promotion, hubungan masyarakat dan publisitas Public relations, penjualan personal Personal selling, dan pemasaran langsung Direct marketing. Namun dari semua hal yang diharapkan dari promosi, perlu pula dipertimbangkan apakah biaya yang dikeluarkan oleh kegiatan promosi itu dapat memberikan pengaruh yang besar terhadap peningkatan penjualan dan sampai sejauh mana promosi itu dapat menarik konsumen untuk membeli produk yang ditawarkan. Efektivitas promosi sangat tergantung dari pemilihan bentuk promosi yang diperlukan terhadap produk yang dipasarkannya. Suatu jenis produk tertentu memerlukan bentuk promosi tertentu pula dan jenis promosi yang lain harus dipergunakan bentuk promosi yang lain pula. Dengan kata lain tidak semua bentuk promosi dapat cocok dan menjamin keberhasilan promosi tersebut apabila tidak sesuai dengan kondisi yang dimiliki oleh suatu produk. Oleh karena itu, harus dicari suatu bentuk promosi yang sesuai dengan kondisi suatu produk yang akan dipromosikan. E-Commerce E-commerce merupakan suatu istilah yang sering digunakan atau didengar saat ini yang berhubungan dengan internet, dimana tidak seorangpun yang mengetahui jelas pengertian dari e-commerce tersebut. Berikut akan dipaparkan pengertian e-commerce menurut para ahli a. Perdagangan elektronik atau yang disebut juga e-commerce, adalah penggunaan jaringan komunikasi dan komputer untuk melaksanakan proses bisnis. Pandangan populer dari e-commerce adalah penggunaan internet dan komputer dengan browser Web untuk membeli dan menjual produk. McLeod Pearson 2008 59. b. Menurut Hidayat 20085 perdagangan eletronik E-Commerce Menurut Vermaat 200783 E-Commerce merupakan transaksi bisnis yang terjadi dalam jaringan elektronik seperti internet. Siapapun yang mempunyai jaringan internet dapat berpartisipasi dalam E-Commerce. E-commerce juga melibatkan aktivitas yang berhubungan dengan proses transaksi elektronik seperti transfer dana elektronik, pertukaran data elektronik, sistim pengolahan data inventori yang dilakukan dengan sistem komputer ataupun jaringan komputer dan lain sebagainya. Dalam teknologi informasi e-commerce dapat dikategorikan sebagai bagian dari e-business dimana e-business memiliki cakupan lebih luas baik dari segi aktivitas. E-commerce dibedakan menjadi beberapa jenis berdasarkan karakteristiknya yaitu 1. Business to Business B2B, Business to Business memiliki karakteristik a. Trading partners yang sudah saling mengetahui dan antara mereka sudah terjalin hubungan yang berlangsung cukup lama. Informasi yang dimiliki hanya ditukar dengan partner tersebut. b. Pertukaran data dilakukan secara berulang-ulang dan berkala dengan format data yang telah disepakati bersama. c. Salah satu pelaku tidak harus menunggu rekan mereka lainnya untuk mengirimkan data. d. Model yang umum digunakan adalah peer to peer, di mana processing intelligence dapat didistribusikan di kedua pelaku bisnis. 2. Business to Consumer B2C, Business to Consumer memiliki karakteristik a. Terbuka untuk umum, di mana informasi disebarkan secara umum pula dan dapat diakses secara bebas. b. Servis yang digunakan bersifat umum, sehingga dapat digunakan oleh orang banyak. Sebagai contoh, Jurnal OPTIMA II Rachmad Sholeh dan Khasbulloh Huda 84 karena sistem web sudah umum digunakan maka service diberikan dengan berbasis web. c. Servis yang digunakan berdasarkan permintaan. Produsen harus siap memberikan respon sesuai dengan permintaan konsumen. d. Sering dilakukan sistem pendekatan client-server. 3. Cosumer to Consumer C2C, Dalam C2C seorang konsumen dapat menjual secara langsung barangnya kepada konsumen lainnya, atau bisa disebut juga orang yang menjual produk dan jasa ke satu sama lain. Mengiklankan jasa pribadi di internet serta menjual pengetahuan dan keahlian merupakan contoh lain C2C. sejumlah situs pelelangan memungkinkan perorangan untuk memasukkan item-item agar disertakan dalam pelelangan. Akhirnya, banyak perseorangan yang menggunakan intranet dan jaringan organisasi untuk mengiklankan item-item yang akan dijual atau juga menawarkan aneka jasa 4. Customer to Busines C2B Customer to Busines adalah model bisnis dimana konsumen individu menciptakan nilai, dan perusahaan mengkonsumsi nilai ini. Sebagai contoh, ketika konsumen menulis review, atau ketika konsumen memberikan ide yang berguna untuk pengembangan produk baru, maka individu ini adalah yang menciptakan nilai bagi perusahaan, jika perusahaan tersebut mengadopsi inputnya. Sebagai contoh, merupakan situs yang memungkinkan seseorang menjual barang kepada perusahaan. Dalam hal ini, internet dapat digunakan sebagai sarana negosiasi. Volume Penjualan Menurut Freddy Rangkuti dalam Ericson Damanik 2013, volume penjualan adalah pencapaian yang dinyatakan secara kuantitatif dari segi fisik atau volume atau unit suatu produk. Dalam kegiatan pemasaran kenaikan volume penjualan merupakan ukuran efisiensi, meskipun tidak setiap kenaikan volume penjualan diikuti dengan kenaikan laba. Jadi dapat diartikan bahwa volume penjualan adalah jumlah dari kegiatan penjualan suatu produk atau jasa yang dihasilkan oleh perusahaan dalam suatu ukuran waktu tertentu. Hasil kerja dalam penjualan diukur dari volume penjualan yang dihasilkan dan bukan dari laba pemasaran. Perusahaan yang berorientasi pada penjualan ini menganut sebuah konsep yang disebut konsep penjualan. Menurut Suyanto 200714, konsep penjualan menyatakan bahwa konsumen akan membeli produk ke ritel jika melakukan promosi dan penjualan yang menonjol. Menurut Kotler dalam Hakim Simanjuntak 2013, faktor-faktor yang mempengaruhi volume penjualan adalah sebagai berikut 1. Harga jual, Faktor harga jual merupakan hal-hal yang sangat penting dan mempengaruhi penjualan atas barang atau jasa yang dihasilkan. Apakah barang atau jasa yang ditawarkan oleh perusahaan dapat dijangkau oleh konsumen sasaran. 2. Produk, Produk salah satu faktor yang mempengaruhi tingkat volume penjualan sebagai barang atau jasa yang ditawarkan oleh perusahaan apakah sesuai dengan tingkat kebutuhan para konsumen. 3. Biaya promosi, Biaya promosi adalah akktivitas-aktivitas sebuah perusahaan yang dirancang untuk memberikan informasi-informasi membujuk pihak lain tentang perusahaan yang bersangkutan dan barang-barang serta jasa-jasa yang ditawarkan. 4. Saluran Distribusi, Merupakan aktivitas perusahaan untuk menyampaikan dana menyalurkan barang yang ditawarkan oleh perusahaan kepada konsumen yang diujinya. 5. Mutu, Mutu dan kualitas barang merupakan salah satu faktor yang Jurnal OPTIMA II Rachmad Sholeh dan Khasbulloh Huda 85 mempengaruhi volume penjualan. Dengan mutu yang baik maka konsumen akan tetap loyal terhadap produk dari perusahaan tersebut, begitu pula sebaliknya apabila mutu produk yang ditawarkan tidak bagus maka konsumen akan berpaling kepada produk lain. KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS Selanjutnya secara sistematis kerangka konseptual penelitian yang akan dilakukan oleh penulis dapat digambarkan sebagai berikut Gambar Kerangka Pemikiran Peneliti Keterangan Parsial Simultan Hipotesis Berdasakan kerangka konseptual diatas, penulis membuat hipotesis sebagai berikut 1. H1 Media Sosial dan E Commerce memiliki pengaruh signifikan terhadap Volume Penjualan secara Simultan. 2. H2 Media Sosial dan E Commerce memiliki pengaruh signifikan terhadap Volume penjualan secara Partial. METODE PENELITIAN Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan metode studi Kasus, yang bertujuan mengumpulkan data dan informasi serta mendeskripsikan objek penelitian untuk memperolah gambaran secara mendalam dan objektif mengenai kemajuan teknologi terhadap volume penjualan ritel sepatu dan accesoris di kota mojokerto. Teknik Pengambilan Sampel Penentuan sampel dalam penelitian ini menggunakan kombinasi dari beberapa metode atau teknik pengambilan sampel. Sugiyono, 200689 . Penentuan sampel dilakukan melalui purposif purposive sampling. Secara purposif, pengambilan sampel harus menjaring 2 sifat atau kriteria yang diminta dan sesuai dengan maksud dan tujuan dalam penelitian. Kriteria-kriteria yang dimaksud tersebut antara lain 1. Pemilik, Pengelolah dan Karyawan Ritel. 2. Ritel Sepatu dan Accessoris di Kota Mojokerto lebih dari 10 tahun. Teknik Pengukuran Variabel a. Uji Validitas Menurut Arikunto 2006168 validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Uji validitas bertujuan untuk mengetahui bahwa item pertanyaan dengan variabel-variabel adalah valid atau validitas konstruk. Validitas instrument dinilai berdasarkan standar signifikan korelasi α, maka Ho ditolak dan Ha diterima. Berdasarkan hasil pengujian pada tabel Anova dan summary diatas menunjukkan bahwa variabel Media Sosial dan variabel E-Commerce berpengaruh dan signifikan terhadap variabel Volume Penjualan secara simultan dengan nillai F sebesar dan tingkat signifikan sebesar yang lebih kecil dari 5%. Dan dapat menjelaskan bahwa variabel independent berpengaruh terhadap variabel dependent sebesar atau sisanya di pengaruhi variabel lain. d. Uji T T-tes Uji t dilakukan untuk menguji secara parsial apakah variabel Sosial media dan variabel E-Commerce berpengaruh signifikan terhadap variabel Volume Penjualan dengan kreteria Ho diterima jika thitung ttabel pada α = 5%. Berdasarkan tabel diatas, dapat dijelaskan bahwa variabel Media Sosial dan variabel E-Commerce berpengaruh dan signifikan secara parsial terhadap variabel Volume Penjualan dengan nilai sebesar dan tingkat signifikan sebesar yang lebih kecil dari 5%. Pada variabel Sosial Media mempunyai pengaruh pada variabel Volume Penjualan sebesar dengan tingkat signifikan sebesar yang lebih kecil dari 5%. Dapat diartikan apabila dinaikkan satu satuan maka volume penjualan akan naik sebesar atau Dan pada variabel E-Commerce berpengaruh pada volume penjualan sebesar dengan tingkat signifikan sebesar yang lebih kecil dari 5%. Dapat diartiakan apabila dinaikkan satu satuan maka volume penjualan naik sebesar atau e. Uji Asumsi Klasik Tujuan dari uji normalitas untuk mengetahui apakah masing-masing variabel berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas diperlukan karena untuk melakukan pengujian-pengujian variabel lainnya dengan mengasumsikan bahwa a. Dependent Variable Volume Penjualan b. Predictors Constant, E Commerce, Sosial Media Std. Error of the Estimate a. Predictors Constant, E Commerce, Sosial Medi Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients a. Dependent Variable Volume Penjualan Jurnal OPTIMA II Rachmad Sholeh dan Khasbulloh Huda 88 nilai residual mengikuti distribusi normal. Jika asumsi ini dilanggar maka uji statistika menjadi tidak valid dan statistika parametik tidak dapat digunakan. Dari hasil output chart diatas, dapat dilihat bahwa titik-titik yang ada selalu mengikuti garis diagonalnya. Oleh karena itu, dapat di simpulkan bahwa nilai residual berdistribusi normal sehingga syarat normalitas nilai residual untuk analisis regresi dapat terpenuhi. Tujuan dari Uji Heteroskedastisitas untuk menguji terjadinya perbedaan variance dari nilai residual pada suatu periode pengamatan ke periode pengamatan yang lainnya. Dari hasil output scatterplots diatas diketahui bahwa telah memenuhi syarat pada uji heteroskedastistas. Dengan demikian dapat disimpulkan tidak terjadi masalah heteroskedastistas, sehingga model regresi yang baik dan ideal dapat terpenuhi. PEMBAHASAN Hasil dari analisis diatas menunjukkan bahwa volume penjual pada Ritel di kota mojokerto di pengaruhi oleh Media Sosial dan E-Commerce. 1. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa pengaruh media sosial dan e-commerce secara simultan mempunyai pengaruh terhadap volume penjualan sebesar atau %. Di artiakan bahwa media sosial dan e-commerce berpengaruh terhadap volume penjualan ritel sebesar sehingga untuk meningkatkan Volume Penjualan, maka pemilik, pengelola, dan karyawan diharuskan lebih aktif mempromosikan barang dagangan melalui Media Sosial dan juga menjual barang dagangan melalui E-Commerce yang sudah menjadi trend di kalangan masyarakat. 2. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa pengaruh Media Sosial dan E-Commerce secara parsial berpengaruh terhadap Volume Penjualan. Hasil penelitian Pengaruh media sosial terhadap volume penjualan sebesar atau menunjukkan bahwa dari penjualan ritel tersebut di pengengaruhi oleh penjualan lewat media sosial. Maka dari itu, Untuk meningkatkan volume penjualan pada ritel maka pemilik, pengelola dan juga karyawan harus lebih aktif menggunaan media sosial sebagai sarana mempromosikan produk dan barang dagangannya, agar dapat mudah dikenal oleh konsumen. Sedangkan pengaruh E-Commerce terhadap volume penjualan sebesar atau menunjukan bahwa penjualan dari ritel di pengangaruhi oleh E-Commerce sebesar %. Dengan adanya e-commerce pola jual beli di masyarakat mulai berubah. Banyak ritel memanfaatkan untuk menjual barang daganganya melalui e-commerce, sebab jangkauan zona penjualan yang bertambah luas dan bisa diketahui seluruh masyarakat. Sebab dengan kemajuan teknologi pada saat ini Jurnal OPTIMA II Rachmad Sholeh dan Khasbulloh Huda 89 komsumen tidak harus datang langsung pada ritel untuk mengetahui produk terbaru serta harga yang lebih ideal melainkan hanya melihat pada media sosial dan apikasi jual beli online pada smartphone yang mereka punya. 3. Berdasarkan hasil penelitian diatas di ketahui bahwa variabel media sosial menjadi variabel paling dominan yang mempengaruhi volume penjualan dengan nilai pengaruh sebesar atau % yang lebih besar dari nilai pengaruh variabel E-Commerce. Dapat diartikan apabila Media Sosial merupakan media promosi yang bisa membantu dan meningkatkan Volume Penjualan. Maka dari itu, dalam peningkatan penjualan ritel dibutuhkan lebih aktif untuk mempromosikan barang dagangannya melalui media sosial. Sebab dengan promosi melalui Media Sosial lebih efektif. SIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, menghasilkan kesimpulan sebagai berikut 1. Terdapat Penggaruh antara variabel Media Sosial dan E-Commerce terhadap Volume Penjualan Ritel secara simultan. Hal ini dibuktikan dengan nilai signifikan dari hasil uji F yang kurang atau lebih keci dari 5%. 2. Variabel Media Sosial dan E Commerce berpengaruh terhadap Volume Penjualan secara parsial. Hal ini di buktikan dengan nilai signifikan dari hasil uji T yang kurang atau lebih kecil dari 5%. 3. Diketahui bahwa Media Sosial mempunyai pengaruh paling dominan terhadap Volume Penjualan dibanding denga E-Commerce. Hal ini di buktikan niai dari hasil uji T yang lebih besar dari nilai E-Commerce. SARAN Untuk meningkatkan volume penjualan ritel, maka pemilik, pengelola dan karyawan lebih aktif mempromosikan barang dagangan melalui media sosial yang sudah ada, baik memalui facebook, whats app dan juga instagram, tidak bisa di pungkiri masyarakat lebih suka menggunakan media sosialnya untuk melihat dan mendapatkan barang yang di inginkan, sebab media sosial juga bisa dijadikan sebagai alat untuk mempromosikan yang lebih akurat dan praktis serta murah. Dan juga lebih diharapkan untuk meningkatkan penjualan melalui E-Commerce yang sudah banyak di gunakan sebagai tujuan masyarakat untuk mendapatkan barang yang diinginkan. Peritail diharapkan bisa memanfaatkan e-commerce yang sudah ada, seperti tokopedia dan lain lain untuk giat mempromosikan barang dagangannya, sebab Jangkauan e-commerce lebih luas dan bisa di kenal pada masyarakat di luar daerah dan juga bahkan bisa dikenal se Indonesia. DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsini. 2006. Prosedur Penelitian. Jakarta Rineka Cipta. Astrid, Dewi Kusumastuti. 2009. Sikap Terhadap Pengguna Facebook. Masterthesis. Jakarta Universitas Bina Nusantara. Carr, Caleb T dan Rebecca A Hayes. 2015. “Social Media Defining, Developing, and Atlantic” Journal of Communication. Ericso, Damanik. 2013. Pengertian Volume Penjualan. Jakarta Indeks Kelompok Gramedia. Fandy, Tjiptono. 2008. Strategi Pemasaran. Yogyakarta Andi. Freddy, Rangkuti. 2009. Pengertian Promosi. Jakarta Gramedia Pustaka Utama. Ghozali, Imam. 2013. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Semarang BP Undip Semarang. Jurnal OPTIMA II Rachmad Sholeh dan Khasbulloh Huda 90 Diakses 12 Januari 2018 pukul 1246 WIB. Diakses 13 September 2018 pukul 1739 WIB. Hidayat, Taufik. 2008. Panduan Membuat Toko Online dengan OS Commerce. Jakarta Mediakita. Kaplan, M. dan Haenlein Michael. 2010. "Users of the world, unite! The challenges and opportunities of social media". Business Horizons Volume 53 Number 2 Page 61. Kottler, Philip. 2002. Manajemen Pemasaran. Jakarta Prenhallindo. Kottler, Philip, 2003. Rethinking Marketing, Sustainable Market-ing Enterprise di Asia. Jakarta Prenhallindo. Kottler, Philip. 2009. Manajemen Pemasaran. Jakarta Macanan Jaya Cemerlang. Sugiyono. 2006. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung Alvabeta. Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D. Bandung Alvabeta. Simanjuntak, Hakim. 2013. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Volume Penjualan. Jakarta Indeks Kelompok Gramedia. Sunyoto. D. 2013. Dasar-dasar Manajemen Pemasaran. Yogyakarta CAPS. Suyanto, M. 2007. Marketing Strategy Top Brand Indonesia. Yogyakarta Andi Offset. ... Langkah pertama, menganalisa kondisi terhadap permasalahan aktivitas penjualan di Toko Happiness, permasalahannya adalah bagaimana cara meningkatkan volume penjualan agar target laba dapat tercapai [10]. Pada tahapan ini kita perlu mengetahui kondisi yang sebenarnya di Toko Happiness. ...Saat ini perkembangan teknologi yang terjadi sangat pesat. Keadaan ini mempengaruhi perkembangan dan metodologi sistem informasi yang harus diikuti oleh berbagai pihak tanpa terkecuali, termasuk Toko Happiness. Toko Happiness adalah toko yang menjual pakaian secara grosir dan retail. Pada awalnya, toko ini masih menggunakan sistem yang serba manual. Namun, seiring perkembangannya Toko Happiness harus mengikuti perkembangan teknologi karena ada berbagai permasalahan yang dihadapi, seperti berbagai laporan yang dihasilkan tidak akurat dan tidak terstruktur dengan baik. Hal ini dikarenakan sulitnya mendata informasi penjualan dan transaksi yang terjadi, bahkan menyebabkan target penjualan yang telah ditentukan tidak tercapai. Selain itu, pembayaran yang belum cashless membuat pihak tertentu merasa kesulitan. Dalam mengatasi permasalahan ini, Toko Happiness membutuhkan sistem informasi yang dapat mempermudah aktivitas penjualan. Metode yang digunakan dalam sistem informasi penjualan Toko Happiness adalah metode Soft System Methodology SSM. Pendekatan SSM ini meyakini bahwa setiap masalah perlu dilakukan studi yang seksama sehingga metode ini diharapkan dapat membantu Toko Happiness dalam menghasilkan laporan keuangan, laporan persediaan barang, pendataan barang menjadi lebih cepat dan akurat, juga dapat mencapai target laba yang telah ditentukan.... Perubahan perilaku konsumen dalam melakukan pembelian ini juga mengubah perilaku memasarkan UMKM. Perubahan perilaku pemasaran oleh pelaku bisnis tersebut terkait dengan startegi promosi dan pemasaran [7] . Strategi yang paling nampak akibat perubahan ini adalah model promosi barang/jasa dari konvensional ke digital. ...Research aim This study aims to measure digital marketing and brand image that can affect the purchase intention of pure flavored implant products Sura's. Design/Methode/Approach This study uses a survey research model Research Finding The results of the study show that digital marketing and brand image have a significant effect on purchase intention. Theoretical contribution/Originality This research also proves that digital-based marketing activities through Marketpalce and social media are very effective during the pandemic. Practitionel/Policy implication digital marketing and brand image play a role in increasing sales. to increase the sales intention of these products, the management must improve digital marketing. Research limitation This research only focuses on two variables, namely digital marketing and brand image.... Technology that is used optimally, is expected to continue to grow so that it can help the development of marketing. The results of this study support the research of Indika andJovita 2011, Rakhmawati 2018, Sholeh and Huda 2019, and Kumalasari and Prasetyo 2018 that social media can be used as promotional media to increase sales volume. Social media is useful for promotions that are cheap, practical, and easy to use. ...Ulfah SetiaThe company's sales target can be achieved through ongoing promotional activities. Sales promotion can be done through various media, one of which is social media. Social media is currently a profitable means of promotion because many people in this era use social media. Social media is a necessity along with the development of information technology. This study aims to determine the sales promotion of coffee companies using social media Facebook, Instagram, and Twitter. Makro Coffee Roastery is a coffee company located in Sumbersari District, Jember Regency. Makro Coffee Roastery processes raw coffee beans into coffee grounds. The types of coffee sold include arabica, liberica, and robusta. Products sold are coffee in the form of coffee beans and powder. Information on research data was collected through observation of social media accounts and interviews with company management. The results showed that the social media Facebook, Instagram, and Twitter of the Macro Coffee Roastery account as a media for company promotion and drive the achievement of planned sales. Company sales through social media have increased quite significantly and are considered effective as a way of introducing products to consumers. Other social media need to be used as an effort to increase sales of Macro Coffee Roastery.... Selain itu, terbatasnya pengetahuan dan kemampuan masyarakat terkait perkembangan teknologi dan penggunaan teknologi dalam kegiatan yang mendukung aktivitas yang menghasilkan income karena sebagian besar remaja berada di luar daerah untuk menuntut ilmu ataupun bekerja diluar kota membuat transfer knowledge sedikit terhambat. Sementara menurut Sholeh & Huda 2020, pemanfaatan kemajuan teknologi dalam dunia bisnis dan digital marketing untuk meningkatkan volume penjualan di era saat ini menjadi sebuah kebutuhan. ...Siti Muhimatul KhoirohHerlina HerlinaMohammad Insan RomadhanPurpose Wonomerto Village is a durian and milk-producing village; besides, the majority of the people work as rice farmers. Durian and milk are a side business that is used as additional income during the waiting period for harvest. The price is quite low than the price of durian or milk in cities. This is a problem for the government who wants to raise the village's natural products as a potential business to support the tourism program of the City of Jombang. Method A 4-stage work program was compiled to solve the problems of Wonomerto Village partners, namely socialization, implementation, evaluation and reporting. The implementation of partnerships in the field of entrepreneurship in the form of processing milk production, durian, as well as online packaging and marketing techniques by utilizing a mini studio made from affordable materials to penetrate the online market. Results The results of this training program are that the community is able to make various processed products with added value, such as milk candy, fresh milk variants, durian pies, and durian milk cakes with attractive packaging to be marketed in various tourist attractions in Jombang. Conclusions This training has a positive impact in increasing understanding of innovation and technology by 70% as well as interest in innovation for increasing the existence of the creative industry in Wonomerto Village. Keywords Product innovation, Milk, Durian, Packaging, marketingAndy SantosoHolong Marisi SimalangoPurchase order PO merupakan proses ketika staf sales mencatat pesanan barang oleh pihak distribusi yaitu minimarket, supermarket, dan toko yang disesuaikan stok barang gudang. Staf sales menggunakan daftar stok barang yang telah dicetak oleh staf admin untuk mengunjungi tempat distribusi dalam pemeriksaan ketersediaan barang. Staf sales mengirimkan catatan pesanan kepada staf admin menggunakan aplikasi jejaring sosial yaitu LINE. Staf admin mencatat kembali pesanan untuk staf gudang agar menyiapkan barang sesuai pesanan. Analisis susulan sistem PO merupakan analisis model / cara sistem lama, dimana dapat dijadikan sebagai solusi alternatif kekurangan sistem lama. Analisis usulan sistem PO ini berfokus pada beberapa aktor, yaitu staf admin, staf sales, dan staf gudang. Aktor staf admin memiliki hak untuk mengelola data pegawai, mengelola data pelanggan, mencetak laporan, dan mengelolah data barang. Aktor staf sales memiliki hak untuk menampilkan katalog, melihat daftar data barang, dan mengelola PO. Aktor staf gudang memiliki hak untuk melihat laporan PO. Object oriented analysis OOA merupakan metodologi yang digunakan untuk melakukan analisis, dan menggunakan unified modeling language UML untuk sebagai analisis proses bisnis dan sistem. Hasil dari analisis sistem PO adalah bentuk rekomendasi analisis dan rancangan tampilan antarmuka untuk rancang bangun aplikasi ke tahap selanjutnya. Analisis rancangan arsitektur sistem dan kebutuhan perangkat dengan penerapan tren teknologi yang akan memberi kemudahan dan dukungan kepada staf admin, staf sales, dan staf gudang yang akan menggunakan sistem PO di UD. Budi Indo Akbar AlkatiliArya Budi SaputraAulia ZahraSyti Sarah MaesarohTeknologi yang semakin maju membawa efek dan dampak kepada pekerjaan semakin mudah untuk dilakukan. Mudahnya akses internet membuat para pelaku usaha memanfaatkan ini untuk mengembangkan usahanya. Penelian ini bertujuan untuk mengetahui rasa skeptis dan keingintahuan yang besar pada efektivitas dan seberapa besar pengaruh dari penggunaan tagar atau hashtag pada media sosial khususnya instagram pada bidang usaha thrift. Penggunaan metode di dalam observasi dan penelitian ini menggunakan kualitatif deskriptif. Pengumpulan data yang digunakan yaitu wawancara dengan melibatkan 4 narasumber yang memiliki usaha thrift dan juga kajian literatur dari berbagai sumber di beberapa jurnal sebagai penguat dalam penelitian ini. Dari hasil penelitian ini, para pelaku usaha thrift yang kami wawancarai sepakat mengatakan bahwa penggunaan hashtag dalam penjualan di instagram membantu dalam meningkatkan concept of Social Media is top of the agenda for many business executives today. Decision makers, as well as consultants, try to identify ways in which firms can make profitable use of applications such as Wikipedia, YouTube, Facebook, Second Life, and Twitter. Yet despite this interest, there seems to be very limited understanding of what the term “Social Media” exactly means; this article intends to provide some clarification. We begin by describing the concept of Social Media, and discuss how it differs from related concepts such as Web and User Generated Content. Based on this definition, we then provide a classification of Social Media which groups applications currently subsumed under the generalized term into more specific categories by characteristic collaborative projects, blogs, content communities, social networking sites, virtual game worlds, and virtual social worlds. Finally, we present 10 pieces of advice for companies which decide to utilize Social Membuat Toko Online dengan OS CommerceTaufik HidayatHidayat, Taufik. 2008. Panduan Membuat Toko Online dengan OS Commerce. Jakarta Marketing, Sustainable Market-ing Enterprise di AsiaPhilip KottlerKottler, Philip, 2003. Rethinking Marketing, Sustainable Market-ing Enterprise di Asia. Jakarta Prenhallindo. Kottler, Philip. 2009. Manajemen Pemasaran. Jakarta Macanan Jaya Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&DSugiyonoSugiyono. 2006. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung Penelitian KuantitatifSugiyonoSugiyono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D. Bandung yang Mempengaruhi Volume Penjualan. Jakarta Indeks Kelompok GramediaHakim SimanjuntakSimanjuntak, Hakim. 2013. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Volume Penjualan. Jakarta Indeks Kelompok Gramedia. Sunyoto. D. 2013. Dasar-dasarMarketing Strategy Top Brand IndonesiaM SuyantoSuyanto, M. 2007. Marketing Strategy Top Brand Indonesia. Yogyakarta Andi Offset.
Pengaruhtersebut dapat bersifatmenguntungkan maupun merugikan perusahaan.Kata kunci: teknologi informasi, akuntansi manajemen, informasi, pengambilan keputusan. Perkembangan teknologi di era sekarang sudah terbilang canggih, bahkan akan terus berkembang menjadi lebih canggih dari sebelumnya.
Pilih Kawasan Anda Masuk untuk mengakses konten terbatas Menggunakan Pencarian di Anda dapat dengan mudah mencari di seluruh situs dalam beberapa cara. Nama Merek Core i9 Nomor Dokumen 123456 Nama Kode Alder Lake Operator Khusus “Ice Lake”, Ice DAN Lake, Ice ATAU Lake, Ice* Tautan Cepat Anda juga dapat mencoba tautan cepat di bawah ini untuk melihat hasil pencarian paling populer. Informasi Produk Dukungan Driver & Perangkat Lunak Pencarian Terbaru Masuk untuk mengakses konten terbatas Pencarian Tingkat Lanjut Hanya pencarian di Judul Deskripsi ID konten Sign in to access restricted content. Versi peramban yang Anda gunakan tidak disarankan untuk situs untuk memutakhirkan ke versi peramban terbaru dengan mengklik salah satu tautan berikut. Safari Chrome Edge Firefox Transformasi Digital Ritel Menguak Berbagai Peluang Celah antara pengalaman ritel digital dan fisik telah ditutup. Pembelanjaan yang sangat nyaman dan melalui omnisaluran didukung oleh efisiensi operasional yang kini merupakan sebuah persyaratan bagi para peritel untuk tetap terinformasi dan diuntungkan dalam bisnis. Sebagai pemimpin teknologi, Intel memiliki riwayat panjang dalam memajukan teknologi ritel melalui kolaborasi dengan peritel. Bersama dengan ekosistem mitra kami yang luas, Intel menawarkan berbagai teknologi dan solusi inovatif dan cerdas yang dibangun pada infrastruktur bersama yang terbuka untuk menghadirkan fleksibilitas, performa, keamanan, dan kerserbagunaan yang dibutuhkan untuk mengatasi tantangan masa kini dan siap digunakan para peritel untuk kemajuan masa depan. Pelanggan yang terbiasa dengan kesegeraan dan kenyamanan e-commerce serta ketersediaan konten digital yang informatif dan menarik dari ujung jari mereka, kini menginginkan pengalaman itu diperluas ke dalam toko fisik. Para pembelil juga telah menjadi lebih tajam, loyalitas mereka terhadap merek dapat berubah berdasarkan pengalaman negatif yang dialami, ketersediaan produk, dan kesesuaian dengan nilainya, termasuk bukti komitmen terhadap keberlanjutan dari para peritel yang sering mereka Pada saat yang sama, peritel menghadapi sumber daya staf yang makin sedikit, keterlambatan rantai pasokan, kerentanan persediaan produk, dan penyusutan. Sebagai strategi untuk memenuhi kebutuhan pelanggan dan mengatasi tantangan operasional, para peritel yang sukses dengan merangkul transformasi digital ritel, berinvestasi hingga tiga kali lipat dari pengeluaran TI mereka2 untuk menciptakan infrstruktur yang terhubung, cerdas, dan menyeluruh yang memanfaatkan edge demi wawasan yang dapat dilaksanakan lebih cepat dan mendekati real-time dan cloud untuk analisis data yang lebih dalam di seluruh sistem. Intel berada di posisi yang tepat untuk membantu peritel mencapai tujuan transformasi mereka dan mempercepat waktu menjadi nilai dengan alat dan teknologi perangkat lunak yang dioptimalkan dan siap pakai di pasar. Dengan teknologi inovatif yang memenuhi kebutuhan kasus penggunaan baru, para peritel mendapatkan arsitektur TI yang menskalakan, memungkinkan pengiriman solusi yang cepat dari bisnis ke edge untuk operasi yang terbukti sukses pada masa depan. Mengubah Pengalaman Belanja Transformasi ritel yang sesungguhnya menghadirkan pengalaman yang imersif dan sangat nyaman bagi pelanggan dan membedakan peritel terkemukan dari pesaing mereka. Intel dan mitra kami bekerja sama dengan peritel guna mewujudkan visi ini melalui teknologi terintegrasi yang cerdas dan solusi yang dapat diskalakan yang menggunakan data pada setiap level bisnis. Dari sistem checkout mandiri dan rak cerdas hingga robot rak dan lantai dalam pusat pemenuhan mikro, peritel dapat menggunakan kekuatan kecerdasan buatan AI dan analitik untuk mempelajari perilaku pelanggan guna mengaktifkan optimisasi yang hampir real-time, mengukur keberhasilan promosi strategi, memastikan produk tersedia dalam stok dan rak, mempercepat proses, dan memberikan cara berbelanja yang lebih nyaman dan menarik. Jelajahi toko pintar Jelajahi pusat pemenuhan mikro Temukan Solusi Ritel Solusi dari Intel dan mitra ekosistem kami telah terbukti, dapat diskalakan, dan dapat dioperasikan dengan standar terbuka untuk membantu mempercepat inovasi, transformasi operasional, dan dampak waktu bagi pelanggan dan bisnis. Mengurangi Kerugian dan Meningkatkan VIsibilitas dengan AI Ketergantungan yang meningkat pada opsi checkout mandiri dan pengembalian mandiri pelanggan untuk belanja yang lebih nyaman dan tanpa hambatan serta untuk mengatasi tantangan kepegawaian modern juga telah meningkatkan potensi pencurian. Saat ini, peritel membutuhkan solusi untuk membantu mereka memantau inventaris dengan cermat, mulai dari truk hingga rak, untuk mendeteksi potensi penyusutan dan mencegah kehilangan. Jelajahi AI dalam ritel Meningkatkan Pendapatan dengan Pengalaman Keterlibatan Konsumen lebih cerdas dari sebelumnya, memilih untuk mendukung merek dan peritel yang membuat belanja diinginkan, dipersonalisasi, dan menarik. Pada saat yang sama, ada peluang dalam lingkungan ritel fisik untuk memenuhi harapan konsumen, peritel, dan merek untuk daya tarik merek, koneksi yang lebih dalam, dan — pada akhirnya — aliran pendapatan baru untuk keuntungan. Dengan begitu, teknologi menciptakan ulang keterlibatan yang dipersonalisasi dan kontekstual di seluruh toko fisik, mulai dari lorong hingga ujung sampai ke titik pembelian. Memperluas jangkauan dengan pesan digital Lakukan lebih banyak dengan rak pintar Mengubah Rantai Pasokan Anda dengan Analitik Ritel yang Cerdas Peritel berada di bawah tekanan untuk memberikan produk berkualitas sekaligus memenuhi permintaan yang meningkat dan harapan konsumen modern. Rantai pasokan yang terfragmentasi, staf yang lebih sedikit, dan potensi kerentanan untuk kekurangan produk dan kemampuan peregangan penyusutan untuk akuntabilitas inventaris. Meningkatkan ketangkasan operasional melalui teknologi, termasuk AI dan analitik data serta solusi edge dan cloud yang cerdas, dapat membantu peritel meningkatkan visibilitas rantai pasokan, prakiraan, serta kualitas dan ketersediaan produk. Menyelami analitik ritel Memfasilitasi Keterkelolaan dan Keamanan Perangkat komputasi dengan performa tinggi, andal, dan aman adalah kunci untuk memberikan pengalaman yang menarik, memberdayakan karyawan, dan mempertahankan operasi bisnis. Platform Intel vPro menyatukan performa kelas bisnis dengan keamanan data tingkat perangkat keras yang terintegrasi dan kemampuan pengelolaan jarak jauh untuk membantu peritel memaksimalkan waktu kerja perangkat dan produktivitas karyawan serta mengurangi total biaya dukungan dan gangguan kerja. Temukan platform Intel vPro Lihat bagaimana Bsquare memanfaatkan platform Intel vPro Berinovasi Lebih Cepat dengan Inisiatif Ritel Terbuka Bersama dengan perusahaan teknologi terbaik lainnya, Intel berdedikasi untuk mempercepat inovasi ritel berskala melalui karya kami untuk Inisiatif Ritel Terbuka. ORI mempromosikan pertukaran ide secara bebas dalam industri ritel dengan pendekatan sumber terbuka untuk mendorong kemajuan teknologi. Tujuan ORI adalah untuk memungkinkan solusi yang dapat diakses yang mempercepat iterasi, fleksibilitas, dan inovasi dalam skala besar, dari edge hingga cloud. Pelajari Inisiatif Ritel Terbuka ORI Pertanyaan Umum Teknologi ritel mencakup sistem digital, solusi, dan inovasi yang digunakan di lokasi ritel fisik dan platform online untuk efisiensi operasional dan menghadapi pelanggan. Ini membentuk tulang punggung transformasi digital ritel. Peritel modern memberikan pengalaman pelanggan yang berkualitas menggunakan berbagai jenis dan ragam teknologi, termasuk sistem point of sale POS canggih yang mengumpulkan data pembelian, riwayat pelanggan, dan pergerakan inventaris. Teknologi tambahan mencakup reklame digital, kios swalayan, dan analitik untuk memberikan rekomendasi yang dipersonalisasi berdasarkan perilaku sebelumnya. Checkout otomatis telah menjadi arus utama dengan opsi pembayaran mandiri tanpa sentuhan yang menggunakan visi komputer. Rak pintar mendukung validasi inventaris real-time, sementara robotika menangani pekerjan gudang. Pada dasarnya, peritel bergantung pada teknologi ritel untuk memberikan pengalaman pelanggan yang ditingkatkan dan operasi yang lebih cerdas. Teknologi ritel cerdas memberikan pengalaman pelanggan yang ditingkatkan melalui analitik prediktif untuk memahami preferensi dan perilaku pelanggan serta kecerdasan buatan untuk menyesuaikan perjalanan pelanggan. Lebih lanjut, teknologi ritel cerdas mendukung peritel dalam memantau tingkat kesesuaian stok untuk menghindari terlalu banyak, atau terlalu sedikit, produk saat ini. Teknologi dan solusi Internet of Things IoT yang didukung komputasi edge untuk ritel, termasuk sensor, kios, sistem POS, dan perangkat lain yang terhubung ke internet, memungkinkan bisnis untuk mengumpulkan, menganalisis, dan bertindak berdasarkan data dalam waktu yang hampir real time. Ketika terintegrasi dengan sistem bisnis lain dan didukung oleh infrastruktur jaringan modern, data dari perangkat IoT dapat digunakan oleh peritel untuk memberikan pengalaman belanja yang dipersonalisasi dan lebih aman, serta meningkatkan akurasi inventaris dan efisiensi operasional, semua hal utama untuk memberikan pengalaman konsumen omnisaluran yang tanpa hambatan. Misalnya, IoT di ritel berarti pelanggan dapat memindai jendela toko dengan ponsel mereka untuk mempelajari tentang produk atau harga, rekan penjualan dapat mengakses inventaris toko melalui tablet, atau tag inventaris yang diaktifkan dapat dibaca oleh jam tangan pintar. Mengubah Konsep Ritel Kisah Sukses Memulai Solusi Ritel Inisiatif Ritel Terbuka Informasi Produk dan Performa
Bisnisritel merupakan salah satu usaha yang memiliki prospek cukup baik. Teruatam jika mengamati jumlah populasi penduduk Indonesia pada tahun 2010 yang diperkirakan mencapai kurang lebih 220 juta jiwa. Semakin kuatnya pengaruh ritel di konsumen membuat ketergantungan marketer terhadap peritel juga semakin besar. Namun demikian masih

Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free STRATEGI BISNIS RETAIL DALAM MENGHADAPI TANTANGAN PERKEMBANGAN TEKNOLOGI DI ERA DIGITAL OKTA AMELIA HERMAYANTI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURABAYA FEBRUARI 2023 TUJUAN Artikel ini ditulis bertujuan untuk memahami tentang bisnis retail dan sejarah perkembangan teknologi bisnis pada industri retail serta strategi bisnis yang digunakan dalam menghadapi perubahan dan perkembangan teknologi bisnis di era digital. Sumber Pengertian Bisnis Retail Retail adalah istilah umum dalam ekonomi dan perdagangan. Istilah retail biasanya digunakan untuk retailer atau penjualan eceran. Retail adalah penjualan barang dalam jumlah kecil kepada konsumen akhir. Dengan kata lain, retail terkait atau melibatkan penjualan eceran barang. Secara sederhana, retail adalah ketika bisnis menjual produk atau layanan kepada konsumen untuk digunakan atau dikonsumsi sendiri. Dari segi bisnis, pengertian retailing adalah usaha memasarkan barang atau jasa secara langsung kepada konsumen, baik dalam bentuk penjualan eceran maupun satuan, guna memenuhi kebutuhan pribadi dan rumah tangga. Oleh karena itu, barang yang mereka beli tidak dimaksudkan untuk dijual kembali. Sejarah Perkembangan Teknologi Bisnis Retail Perkembangan teknologi bisnis retail muncul pada abad ke-18, yang tidak lepas dari pengaruh pertemuan mesin uap James Watt. Pekerjaan yang berkaitan dengan penciptaan yang mulanya menggunakan tenaga manusia, kemudian mulai digantikan oleh tenaga mesin uap. Istilah Industri juga muncul di industri saat itu. Munculnya industri mesin uap industri membuat industri lebih fokus pada aktivitas penciptaan benda. Pasalnya, aktivitas yang sebelumnya hanya mengandalkan tenaga manusia untuk membuat benda mulai tergantikan oleh mesin uap yang membuatnya lebih mudah dan diproduksi secara massal. Juga pada era Industri ketika listrik digunakan untuk membuat produk, munculnya pesawat terbang, mobil, dan telepon. Kemudian berlanjut ke Industri dengan otomatisasi terintegrasi komputer di abad ke-20. Dari Industri inilah penemuan teknologi digital dan internet dimulai, termasuk munculnya mata uang digital. Selanjutnya, terdapat industri yang mulai memakai komputer pintar, robot pintar, kendaraan tanpa pengemudi, rekayasa genetik, dan neuroteknologi yang seluruhnya terbantu dengan teknologi Artificial IntelligenceAI. Tantangan Besar Yang Dihadapi Industri Retail Tantangan yang sedang berlangsung di industri retail telah memaksa para pebisnis melipatgandakan upaya mereka untuk bertahan hidup. Itu tidak berarti retail akan punah. Namun, perkembangan dunia digital dan berbagai kemudahan yang diberikannya perlahan menekan kelangsungan toko mereka. Berikut adalah tantangan yang dihadapi industri retail saat ini 1. Perubahan Tren Belanja Bisnis retail yang lebih mengandalkan brick-and-mortar store atau toko fisik kini mengalami tekanan yang semakin meningkat seiring perubahan tren belanja yang beralih ke dunia online. Pertumbuhan berkelanjutan dalam transaksi digital memudahkan konsumen untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan tanpa harus meninggalkan rumah. Dengan satu handphone dan satu kuota internet, konsumen dapat menemukan berbagai kebutuhan seperti sandang, pangan, dan perumahan. Tidak perlu jauh-jauh ke toko, menyita waktu, tenaga dan biaya transportasi. Selain kemudahan yang ditawarkan belanja online, produknya pun bervariasi dan harganya lebih bersaing. Tak heran jika perubahan tren belanja ini menjadi tantangan tersendiri bagi industri retail. 2. Penurunan Konsumsi dalam Industri Retail Tantangan lain yang dihadapi industri retail adalah penurunan konsumsi dan daya beli masyarakat yang turun tajam. Data tahun 2017 menunjukkan bahwa konsumsi masyarakat turun sekitar 10-12%. Penurunan ini terus berlanjut hingga tahun 2019. Penurunan ini dapat terjadi karena sejumlah alasan. Pergeseran ke dunia online adalah salah satunya. Selain itu, melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS telah mempengaruhi harga jual komoditas, yang juga membuat banyak konsumen ragu. Faktor lainnya adalah suku bunga kredit yang semakin mahal dan turunnya harga komoditas untuk budidaya. Oleh karena itu, beberapa industri retail harus menghemat listrik, membatasi barang, dan memilih dengan hati-hati. 3. Mempertahankan Loyalitas Konsumen Pengusaha retail percaya bahwa menumbuhkan dan mempertahankan loyalitas konsumen di era digital lebih sulit dibandingkan era tradisional. Lagi-lagi karena kebutuhan hidup bertebaran di berbagai toko online atau e-commerce, jadi banyak ragamnya dan harga yang lebih murah. Konsumen saat ini memiliki banyak pilihan. Jadi, ketika satu toko tidak menawarkan apa yang diinginkan dan dengan harga tertentu, masih ada banyak pilihan lain. Selain itu, metode pemasaran yang sama di industri retail setiap tahunnya juga menjadi salah satu alasannya. Industri retail sering menarik konsumen dengan menawarkan promosi dan penawaran khusus. Dan ini telah dilakukan oleh toko online, bahkan jauh lebih baik. 4. Pemenuhan Keinginan Konsumen Yang dibutuhkan pengusaha sekarang adalah produk yang siap untuk perdagangan kontekstual. Ini adalah istilah untuk proses produksi dengan mengamati, memantau, dan mengumpulkan apa yang diinginkan konsumen dan bagaimana mereka melakukannya secara digital. Hal ini diterapkan agar para pengusaha retail dapat menciptakan solusi cepat agar produk dapat ditawarkan dengan segera dan dalam skala yang lebih personal. Banyak merek global telah mengadopsi proses komunikasi pribadi dan pemahaman yang sangat rinci tentang perjalanan pelanggan. Mereka bahkan menciptakan pedagang digital untuk produk mereka. Perubahan ini merupakan tantangan yang harus dihadapi pengusaha ritel. Dimana penyesuaian harus dilakukan untuk memenuhi kebutuhan konsumen. 5. Kompetisi Harga dalam Industri Retail Persaingan harga yang terjadi saat ini sudah di luar batas kewajaran. Banyak pedagang menjual produk mereka dengan harga yang sangat rendah untuk mendapatkan keuntungan. Dan ini tidak hanya terjadi secara online, tetapi juga menyebar secara offline. Dan jika ini terus berlanjut, bukan tidak mungkin yang lemah memangsa yang kuat. Siapa saja yang memiliki modal cukup besar dialah pemenangnya. Jika telah mencapai tingkat yang ekstrim, maka tidak ada lagi keuntungan yang didapat. Pendapatan dari konsumen cukup untuk menutupi biayal operasional saja. 6. Komunikasi Internal Pengecer masih memiliki pekerjaan rumah untuk meningkatkan komunikasi internal. Dengan banyaknya departemen, komunikasi yang tidak efisien tentu menjadi kendala. Ritel juga merupakan industri dengan perputaran karyawan yang relatif tinggi. Kami membutuhkan pemimpin yang dapat meningkatkan partisipasi karyawan dalam organisasi melalui pelatihan dan tunjangan. 7. Komunikasi Internal Tantangan dalam bisnis tidak hanya disebabkan oleh faktor eksternal, tetapi juga oleh internal perusahaan. Dengan banyaknya departemen yang terlibat, komunikasi yang tidak efektif menjadi batu sandungan yang nyata. Selain itu, retail merupakan industri kepegawaian yang cukup tinggi. Pada saat yang sama, pergantian karyawan bukan hanya soal biaya dan tenaga. Upaya peningkatan kinerja juga harus lebih besar. Dibutuhkan seorang manajer yang dapat meningkatkan partisipasi karyawan di perusahaan melalui pelatihan dan kesejahteraan agar para pekerja tetap bertahan di perusahaan. Strategi Bisnis Retail dalam Menghadapi Tantangan Perkembangan Teknologi Bisnis 1. Mengikuti Permintaan Konsumen yang Berubah-ubah Preferensi konsumen akan berubah setiap saat, terkadang bahkan lebih cepat dari yang diperkirakan. Retailer harus dapat menyesuaikan produk untuk memenuhi kebutuhan konsumen. Selain musim dan tren, banyak faktor lain yang memengaruhi permintaan konsumen, seperti kondisi ekonomi, periklanan dan persaingan di sektor retail. Retailer harus selalu mempertimbangkan banyak faktor ini untuk memperkirakan permintaan secara akurat. 2. Mempertahankan Loyalitas Pelanggan Pengalaman pelanggan yang baik adalah pendorong utama loyalitas pelanggan terhadap brand. Retailer sering membuat kesalahan dengan membuang pelanggan lama dan percaya bahwa mereka dapat dengan mudah diganti dengan yang baru. Pola pikir ini dapat mempersulit bisnis untuk bertahan lama. Promosi dan penawaran khusus terus menjadi praktik terbaik bagi pebisnis retail untuk memberikan pengalaman pelanggan yang baik. Namun, kunci utamanya adalah kustomisasi. Untuk mempertahankan pelanggan, retailer perlu menghubungi mereka secara pribadi, misalnya dengan mengirimi mereka pesan teks dan email yang disesuaikan dengan preferensi mereka dan kebutuhan. 3. Mengelola Komunikasi Internal Perusahaan Bisnis retail cukup kompleks dan mengelola komunikasi internal bukanlah tugas yang mudah. Tantangan ini sangat sulit bagi perusahaan retail besar dengan banyak divisi. Komunikasi yang tidak efektif antar departemen dapat menghambat kelancaran toko retaill. Perusahaan retail harus memiliki sistem untuk mengefisienkan proses komunikasi internal. 4. Meningkatkan Kinerja Staf Retail merupakan salah satu industri dengan tingkat pergantian karyawan yang tinggi. Oleh karena itu, meningkatkan produktivitas karyawan merupakan salah satu tantangan terbesar dalam bisnis retail. Mengganti pekerja lama dengan yang baru membutuhkan banyak tenaga dan biaya. Solusi untuk tantangan ini adalah meningkatkan keterlibatan karyawan dalam organisasi. Sebagai seorang manajer harus dapat memberikan contoh yang baik bagi karyawannya. Memberikan pelatihan secara berkala untuk mengasah keterampilan mereka. 5. Berpacu Pada Era Digital Perilaku konsumen berubah dengan sangat cepat. Saat ini, dengan semakin berkembangnya e-commerce, konsumen memiliki lebih banyak pilihan sebelum melakukan keputusan pembelian. Sementara kehadiran e-commerce berdampak pada perubahan perilaku konsumen, penelitian menunjukkan bahwa konsumen masih bersedia membeli sebagian besar produk di toko fisik. Mereka biasanya menggunakan internet untuk mencari informasi produk dan membandingkan harga, tetapi tetap membeli secara offline. Rupanya, pertumbuhan e-commerce tidak dilihat sebagai ancaman perdagangan, melainkan sebagai peluang. Retailer dapat menghubungkan aktivitas online dan offline. Tingkat penjualan retailer yang memiliki website lebih tinggi dibandingkan dengan retailer yang tidak memiliki website. Omnichannel marketing dapat membantu bisnis menjangkau pelanggan yang lebih luas. Memudahkan konsumen untuk mencari informasi dan memesan produk melalui e-commerce, serta mempromosikan produk di mesin pencarian dan media sosial. Teknologi Omnichannel untuk Mengoptimalkan Bisnis Retail Munculnya berbagai platform online telah menyebabkan perkembangan retail yang pesat. Untuk dapat beradaptasi dengan evolusi tersebut dan bertahan di tengah ketatnya persaingan, retailer harus mampu membangun strategi omnichannel agar bisnis online dan offline terintegrasi dan tidak terpisah. Retailer harus dapat menawarkan pengalaman belanja yang lancar dan bebas repot kepada konsumen. Berkat solusi omnichannel, retailer dapat mengelola titik penjualan tetap dan berbagai platform penjualan online. Hasilnya, jangkauan bisnis lebih besar, aliran pendapatan diperluas, dan pelanggan lebih bahagia. Berikut adalah beberapa manfaat yang dapat diperoleh bisnis retail online dari teknologi omnichannel 1. Mengintegrasikan Berbagai Channel Berkat strategi omnichannel, sangat mungkin untuk mengintegrasikan channel penjualan yang berbeda. Ini memungkinkan penjual untuk mengelola dan memantau penjualan di berbagai platform dari satu channel. Ini memudahkan dalam melacak total penjualan, melacak inventaris, dan melakukan analitik. Penjual dapat menjalankan bisnis lebih mudah, lebih efisien dan produktif. 2. Data yang Lebih Komprehensif Dengan banyaknya platform penjualan, ini berarti ada banyak data yang dapat dikumpulkan dan dianalisis untuk lebih memahami pelanggan. Semakin banyak informasi yang dikumpulkan, semakin mudah untuk memahami pelanggan, mulai dari demografi, perilaku, kebiasaan, dan preferensi mereka. Berkat teknologi omnichannel, penjual mendapatkan data yang lebih lengkap karena dapat mengakses dan membandingkan data antar platform penjualan. Selain itu, dapat menawarkan pengalaman yang lebih personal kepada pelanggan. Misalnya, data tersebut memungkinkan untuk memahami preferensi pelanggan sehingga dapat membuat rekomendasi berdasarkan preferensi mereka di masa mendatang. 3. Membuat Strategi untuk Audiens yang Spesifik Analisis sederhana atas data konsumen dan transaksi memudahkan untuk mengembangkan strategi yang tepat untuk setiap khalayak. Misalnya, untuk pelanggan yang sering membeli satu jenis produk, bisa diberikan kupon diskon untuk produk yang lebih berkualitas dengan margin keuntungan yang lebih tinggi. Ini akan menunjukkan performa perusahaan yang bagus. 4. Meningkatkan Produktivitas Dengan solusi omnichannel, dapat mengelola bisnis dengan lebih efisien. Jika sebelumnya harus memantau dan mengelola transaksi di setiap platform penjualan secara terpisah, berkat teknologi omni-channel dapat mengelolanya dalam satu saluran sehingga meningkatkan efisiensi. Selain itu, dapat melayani konsumen dengan lebih efisien tanpa membuang waktu penjual maupun waktu pelanggan. 5. Mendorong Traffic dan Penjualan Dari sisi konsumen, teknologi omnichannel memudahkan konsumen untuk membeli barang dalam satu tempat yang nyaman. Konsumen memiliki berbagai pilihan dan kesempatan untuk mengakses dan membeli barang. Dari perspektif bisnis, teknologi omnichannel memudahkan untuk mengecek ketersediaan stok dan mengakses informasi tentang platform belanja dan produk yang dihargai konsumen. Dengan data yang up-to-date dan kemudahan penggunaan, tingkat penjualan bisa meningkat. Faktanya, penelitian menunjukkan bahwa konsumen yang berbelanja di beberapa saluran menghabiskan 15-30% lebih banyak daripada mereka yang berbelanja melalui satu platform atau multichannel. Selain itu, penelitian dari Google dan sejumlah lembaga penelitian lainnya menunjukkan bahwa 75% konsumen cenderung mengunjungi toko saat mereka menemukan informasi online di web. Berkat solusi omnichannel, tidak hanya dapat meningkatkan penjualan di platform online, tetapi juga meningkatkan jumlah pengunjung ke toko fisik, sehingga dapat meningkatkan keuntungan. 6. Memberikan Pengalaman yang Lebih Menyenangkan Bagi Konsumen Pada dasarnya, solusi omnichannel dibuat sebagai saluran penjualan yang berfokus pada pengalaman konsumen. Dengan kata lain, teknologi omnichannel dirancang untuk membantu menghadirkan pengalaman pelanggan terbaik. Konsumen saat ini memiliki ekspektasi yang tinggi dalam hal berbelanja. Mereka ingin dapat menemukan produk yang ingin mereka beli melalui saluran belanja favorit mereka. Dengan omnichannel, konsumen dapat mulai membeli barang melalui satu platform dan membayar di platform lainnya. Alasannya, perusahaan retail perlu membuat beberapa saluran distribusi, menyatukan pengalaman belanja konsumen, mengintegrasikan kehadiran online dan offline, sambil memberikan pengalaman yang dipersonalisasi kepada konsumen. Artinya jika berjualan di jejaring sosial, situs penjualan online dan marketplace atau toko fisik, harus bisa mengintegrasikan sistem dan data ini secara keseluruhan. Untuk memfasilitasinya, dapat memanfaatkan teknologi yang menawarkan solusi omnichannel seperti ICUBE dan SWIFT, yang memungkinkan untuk mengelola semua saluran penjualan dalam satu ekosistem. Hasil bisnis dan hubungan pelanggan dapat dioptimalkan sesuai dengan itu. Pentingnya Implementasi Customer Experience Menghadapi perkembangan teknologi saat ini dan digitalisasi Industri peran Customer Experience CX dalam perusahaan menjadi sangat penting. Ini semua karena perubahan perilaku konsumen dan paradigma produk sentris yang lebih mengutamakan kepuasan pelanggan. Menerapkan pengalaman pelanggan di Industri menjanjikan untuk terhubung dengan konsumen dan membawa nilai positif bagi pengembangan bisnis yang berkelanjutan. Bahkan, perusahaan-perusahaan terkemuka di era Industri memahami bahwa mempertahankan customer membutuhkan customer experience CX yang konsisten dan menginspirasi. Alasannya karena "Pelanggan adalah Prioritas Utama". Cara membangun implementasi Customer Experience CX yang baik 1. Menentukan Experience Langkah pertama adalah mengidentifikasi pengalaman yang ingin dibuat. Pengalaman tersebut tentunya harus diselaraskan dengan konsep bisnis yang dijalankan. Meskipun setiap orang memiliki pengalaman yang berbeda, mereka seringkali memiliki ekspektasi yang sama saat menggunakan suatu produk. Misal produk yang dijual adalah es krim, dan pengalaman yang tercipta pelanggan menyukai rasa dingin es krim, tetapi harus menggunakan susu murni yang tetap sehat. Selain itu, akan lebih menyenangkan jika ada pilihan rasa, seperti es krim buah. Ini akan memberikan pengalaman yang tak terlupakan bagi pelanggan yang mengkonsumsinya. 2. Melakukan Inovasi Penting untuk menjadi inovatif. Inovasi adalah sumber peningkatan layanan untuk melengkapi produk/layanan yang sudah ada. Memberikan umpan balik atau saran kepada pelanggan tentang ide-ide terbaru dalam pengembangan inovasi. Contohnya jika kita memiliki usaha kue ulang tahun, kita bisa berinovasi dengan membuat kue sesuai dengan keinginan pelanggan yang berulang tahun, seperti kue ulang tahun yang didesain dengan bentuk doraemon, superhero, atau karakter kartun disney lainnya sesuai keinginan pelanggan. Dengan melakukan hal ini dapat membuat banyak permintaan untuk membeli kue, selain pelanggan puas dengan hasilnya, ia menjadi pemasar produk yang mandiri. 3. Tawarkan layanan terbaik Ikuti konsep penerapan CX untuk memberikan layanan terbaik kepada pelanggan Anda dan membuat mereka sangat puas dengan penggunaan produk yang dijual Bisnis juga dapat membuat pemasaran satu-ke-satu sebagai bagian dari penerapan pengalaman pelanggan untuk suatu produk jika mereka mau. 4. Melakukan interaksi pelanggan Interaksi pelanggan adalah tentang menentukan seberapa puas pelanggandengan produk/layanan kita Melakukan interaksi yang efektif seperti berkomunikasi dengan pelanggan menggunakan media sosial dan email marketing. Interaksi yang terjadi pasti akan memperkuat hubungan dan memberi mereka pengalaman yang menyenangkan. Tujuannya adalah mempertahankan mereka untuk membeli dan menggunakan produk atau merek. 5. Melakukan penilaian Ini adalah langkah terakhir untuk implementasi pengalaman pelanggan yang lancar dan sukses Kinerja penilaian ini harus menilai efek dari pengalaman pelanggan yang ditetapkan sehingga hasilnya sesuai dengan harapan atau tujuan yang ditetapkan. Jika tidak, cari tahu apa yang perlu diperbaiki Kata kunci untuk memastikan kepuasan pelanggan adalah terus berinovasi, karena selalu inovatif menciptakan pengalaman pelanggan yang sukses untuk bisnis Kesimpulan dan Saran Dengan berkembangnya teknologi digital, industri retail juga terkena dampak perubahan, terutama dalam hal teknologi. Saat ini bisnis retail dapat memanfaatkan teknologi digital berupa aplikasi atau software untuk menganalisis trafik dan karakteristik pelanggan. Menggunakan software retail dapat memberikan informasi yang berguna bagi UKM Indonesia dan pebisnis retail besar untuk mengembangkan bisnis mereka melalui platform analitik, yang mencakup analisis jumlah pelanggan, kebiasaan pelanggan, berapa lama waktu yang dihabiskan pelanggan untuk mencari pembelian, menganalisis lalu lintas pembeli potensial selama waktu tertentu. Software retail memiliki fitur dan aplikasi lengkap yang memungkinkan analisis terperinci. Laporan analitik yang dihasilkan oleh software retail telah meningkat seiring dengan meningkatnya permintaan industri retail. Retailer di seluruh dunia memahami betapa menguntungkannya mendapatkan wawasan tentang pelanggan dan kebiasaan belanja mereka. Dengan menggunakan software, para retailer memiliki peluang untuk terus mengembangkan bisnisnya dan membedakan diri dari pesaingnya. Software retail juga berkembang dengan kemajuan teknologi. Dengan menggunakan barcode scanner, QR code, paperless invoice, CRM, mereka akan menganalisa data, trend dan tentunya ini akan membuat kinerja operasional menjadi lebih efektif dan efisien. Dan menghasilkan proses end-to-end yang didukung dengan integrasi sistem inventori, gudang, keuangan dan akuntansi, sehingga memudahkan pengusaha retail dalam mengambil keputusan. DAFTAR PUSTAKA Ahmad, Abdulla Obaid. Fam, Soo-Fen. Chuan, Zun Liang. Wahjono, Sentot Imam. Nusa, Najwa Mohd. Hussein, Saleh Ali. 2022. Integration of TQM practices and ERP to enhance innovation culture and innovative work behavior A proposed framework. Journal of Positive School Psychology. Vol. 6, No. 3, 4668-4676. Danarti, Tri. Wahjono, Sentot Imam. Salbiyah, Siti. 2021. Theory of Planned Behavior terhadap Kinerja Mahasiswa dengan Mind Mapping sebagai mediasi. Balance Economic, Business, Management and Accounting Journal. Vol. 18, Januari 2021, Fam, Soo-Fen Fam. Zun-Liang Chuan. Wahjono, Sentot Imam Wahjono. Nur Dalila Zaini. 2022. Fuzzy Analytical Hierarchy Process F-AHP Method in Evaluating E-Wallet Payment System in Malaysia. Mathematical Statistian Engineering Aplication. Vol 71 No 3. 742-749. Fidiana. Kautsar, Irwan Alnarus. Maika, M Ruslianor. 2021. Ekonomi Digital. Penerbit UMSIDA Press Nugroho, Lucky. 2021 Perkembangan Finansial Teknologi di Indonesia. Banda Aceh Penerbit FEB IAIN Lhokseumawe. Marina, Anna. Warsidi. Wahjono, Sentot Imam. Balafif, Sabri. Kurniawati, Tri. 2021. Faktor-faktor yang mempengaruhi minat Rumah Sakit Islam di Jawa Timur memilih Software Aplikasi “Si Aisyah” PLJSIAS UMSurabaya. Ekspansi Jurnal Ekonomi, Keuangan, Perbankan, dan Akuntansi. Vol. 13 Issue 2. Pp 178-191 Marina, Anna & Wahjono, Sentot Imam. 2017. Business Ethics for Business Sustainability in Muhammadiyah Hospital Evidence from Ponorogo, Indonesia. Journal of Indonesian Economy and Business. Vol 32 No. 3 pp178-189. DOI Marina, Anna & Wahjono, Sentot Imam. 2017. Business Ethics for Business Sustainability in Muhammadiyah Hospital Evidence from Ponorogo, Indonesia. Journal of Indonesian Economy and Business. Vol 32 No. 3 September pp178-189. DOI Link jieb/article/view/17146 Marina, Anna. Wahjono, Sentot Imam. Fahmi, Ezif M. 2014. Tantangan dan Peluang pembentukan bank BUMN Syariah dalam menyambut Asean Economic Community 2015. Jurnal Balance. Universitas Muhammadiyah Surabaya. Vol. 11, No. 02. pp. 83-91. Link balance/article/view/630/454 Ningrum, Anis Rahmawati. Wahjono, Sentot Imam. Wardhana, Andi. Choidah, Noer. 2021. Pengaruh Lingkungan Kerja dan Budaya Organisasi terhadap Kinerja Karyawan PT. Siantar Top, Tbk di Sidoarjo. Isoquant Jurnal Ekonomi, Manajemen dan Akuntansi. DOI PDF Pakkanna, Mukhaer. Rasulong, Ismail. Akhmad. Wahjono, Sentot Imam. 2020. Microfinance Institutions and Women Empowerement Evidence In The Rural Areas of Tangerang, Indonesia. International Journal of Scientific & Technology Research IJSTR ISSN 2277- 8616, Volume-9 Issue-02. pp. 3994-3999. Rayyani, Wa Ode; Ahmad Abbas, Ahmad; Ayaz; Mohammad; Indrawahyuni; Wahjono, Sentot Imam. 2022. The Magnitude of Market Power between SCBs and SBUs the Root Cause of Stagnancy of the Growth in Islamic Banking Industry and Spin-off Policy as its Solution. IKONOMIKA Jurnal Ekonomi dan Bisnis Islam. 71. 97 – 120. Rahayu, Titis, Aufi Nur Masita, Sentot Imam Wahjono, dan Syamsul Hidayat. 2017. Pengendalian Manajemen sebagai Alat Penilaian Kinerja di Unit Pembiayaan Mikro di Surabaya. Jurnal Balance Vol. XIV No. 1 pp. 87-102. Saleh, Hasan. Wahjono, Sentot Imam. Ismail, Albert Feisal. Aman Othman. Muthu, Kaliamah Marie. 2015. Work-Life Balance WLB Relationship with Employee Satisfaction An Evidence from Malaysia Higher Education Institution. International Journal of Science Commerce and Humanities, Vol. 3 No. 2, pp 50-60. Turban, E., et al., “Information Technology for Management – Making Connections for Strategic Advantage”, edisi kedua, John Wiley & Sons. Inc., 1999. Wahjono, Sentot Imam, Soo-Fen Fam, Mukhaer Pakkanna, Ismail Rasulong, Anna Marina. 2021. Promoting Creators Intentions Measuring of Crowdfunding Performance. International Journal of Business and Society. Vol. 22 No. 3. Pp. 1084-1101. Wahjono, Sentot Imam. Marina, Anna. Soo Fen, Fam. Hasan, Asriani. 2020. Equity-Based Crowdfunding Project Affect on Social Capital. Advances in Business Research International Journal ABRIJ. 61. 5058. ISSN 2462-1838. Publisher Universiti Teknologi MARA, Malaysia. Wahjono, Sentot Imam. Marina, Anna. Rasulong, Ismail. Soo Fen, Fam. 2020. Leave management information system using Inside DPS software for efficiency of human resources management. Kinetik Game Technology, Information System, Computer Network, Computing, Electronics, and Control. Vol. 5, Publisher Universitas Muhammadiyah Malang. Wahjono, Sentot Imam. Anna Marina, Tri Kurniawati. 2020. Crowdfunding untuk Danai UKM Fam, Soo-Fen. Soo, Jia Hui. Wahjono, Sentot Imam. 2017. Online Job Search Among Millennial Student in Malaysia. Jurnal Dinamika Manajemen JDM. 81. 1-10. DOI artikel_nju/jdm/10406dan Bisnis Start-Up. Banda Aceh Unsyiah Press. Wahjono, Sentot Imam. Anna Marina, 2016 Crowdfunding, Penerbit Lambert Publisher, Germany. Wahjono, Marina, A., Bachok, & Mochklas, M. 2017. The Importance of MPIS on RK for further ITS implementation in Malaysia. International Journal of Advanced and Applied Sciences IJAAS, Volume 4, Issue 9, pp. 53 – 60. Wahjono, Sentot Imam. 2017. Crowdfunding and a better world. The World Financial Review. EBR Media Ltd. Wahjono, Sentot Imam. Marina, Anna. Widayat. 2016. Critical Analysis of Crowdfunding to Finance SMEs in Muslim Countries. Jurnal Balance Vol. XIII No. 2 pp. 1-13. Wahjono, Marina, A., Perumal, S. D. A/P., & Wardhana, A. 2016. The Impact of Performance Appraisal on Job Satisfaction with Quality of Supervisor-Employee as a Moderating variable at State Owned Company. International Journal of Advanced Scientific Research & Development IJASRD, 03 04/III, pp. 224 – 237. Wahjono, Marina, Oceano, PM. Fen, Soo Fam. 2018. Readiness of Crowdfunding to Finance Small and Medium-Sized Enterprises in ASEAN. The Social Sciences, Volume 13, Issue 3, pp. 657 – 663. ISSN 1818-5800 print, 1993-6125 online. DOI URL doi= Wahjono, Marina, A., Bachok, & Mochklas, M. 2017. The Importance of MPIS on RK for further ITS implementation in Malaysia. International Journal of Advanced and Applied Sciences IJAAS, Volume 4, Issue 9, pp. 53 – 60. E-ISSN 2313-3724; DOI ISI/WOS. 9/07% Wahjono, Sentot Imam. 2017. Crowdfunding and a better world. The World Financial Review. EBR Media Ltd. Wahjono, Sentot Imam. Marina, Anna. Widayat. 2016. Critical Analysis of Crowdfunding to Finance SMEs in Muslim Countries. Jurnal Balance Vol. XIII No. 2 pp. 1-13. Link view/1471/1201 Wahjono, Sentot Imam, Fikry, M., Marina, Anna and Anggraeni. 2015. Innovative Funding Solution for Special Projects Crowdfunding. Journal of Economics, Business and Accounting – Ventura. Vol 18, No 2. Pp 65-74. DOI Link php/jebav/article/view/383 Wahjono, Sentot Imam. Wahjoedi. Idrus, Syafei. Nirbito, JG. 2014. Succession Planning as an Economic Education to Improve Family Business Performance in East Java Province of Indonesia. Journal of Asian Scientific Research, Vol. 4 No. 11, pp 649-663. e-ISSN 22231331, p-ISSN 2226-5724. DOI ResearchGate has not been able to resolve any citations for this is an activity to collect small amounts of funds from a large audience via the internet without involving a financing intermediary. This study aims to determine the effect of fundraising, product testing, relationship reliability, and awareness-raising on the performance of the crowdfunding platform as an alternative source of business or business funding. This research was conducted using a quantitative approach, where Google forms were distributed to 267 project proponents, owners, or administrators in ASEAN countries as a sample and 197 sets of questionnaires were returned with complete answers and further analyzed. The data analysis used includes descriptive analysis, Pearson correlation, and multiple linear regression analysis. The results of this study indicate that all independent variables, namely the creator's intention in the form of fundraising, product testing, relationship reliability, and awareness-raising, have a positive and significant influence on the performance of the crowdfunding platform. This has practical implications that the creator's intention must be a concern for project proponents and fund owners who invest or distribute their funds in addition to paying attention to the business proposal and the reliability of the crowdfunding platform study aims to determine the interest of Islamic hospitals in East Java in choosing the sharia sofware application “SI AISAH” from the Sharia Accounting Information System Service Centre PLJSIAS University of Muhammadiyah Surabaya. This research is a quantitative research using Statistical Package for the Social Sciences Software IBM SPSS version 23. The variables used ini this study are Sharia, User Safety, Prices, and User Friendly. The population in this study were the leader and employees of Islamic hospital in East Java who were involved with the use of this sofware. Sampling using random sampling tehnique, with a total sample of 105 respondents. The results of the analysis show that the factors that influence the decision of Islamic hospitals in East Java to choose the “SI AISAH” software applicatin from PLJSIAS UMSurabaya are Sharia X1, User Safety X2, Prices X3, and User Friendly X4. These four factors influence the decision of Islamic hospitals in East Java in choosing the “SI AISAH” software application only 69,9%, while the remaining 30,1% in influenced by other factor, and the most significants factor is the sharia factor X1.Tri Danarti Sentot Imam WahjonoSiti SalbiyahThis study aims to determine the positive and significant effect of Theory of Planned Behavior on Student Performance directly and the effect of Theory of Planned Behavior on Student Performance through Mind Mapping Mediation. This study uses a descriptive quantitative approach, with a population of two hundred and thirty-six students from Bureau data. Academic, University of Muhammadiyah Surabaya, Faculty of Economics and Business who have passed the introductory business course with Mind Mapping mediation and the samples taken are one hundred forty-two students. The results of this study are that there is a positive and significant influence of Theory of Planned Behavior on the performance of students of the Faculty of Economics and Business, Muhammaiyah University Surabaya through Mind Mapping mediation. Keywords Theory of Planned Behavior; Mind Mapping; Introduction to BusinessABSTRAK Bahasa IndonesiaPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh positif dan signifikan dari Theory of Planned Behavior terhadap Kinerja mahasiswa secara langsung dan pengaruh Theory of Planned Behavior terhadap Kinerja mahasiswa melalui Mediasi Mind Mapping. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif deskriptif, dengan populasi dua ratus tiga puluh enam mahasiswa dari data Biro Akademisi Universitas Muhammadiyah Surabaya Fakultas Ekonomi dan Bisnis yang telah lulus mata kuliah pengantar bisnis dengan mediasi Mind Mapping dan sampel yang diambil sebanyak seratus empat puluh dua mahasiswa. Hasil penelitian ini adalah terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara Theory of Planned Behavior terhadap Kinerja Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Surabaya melalui mediasi Mind Mapping. Kata Kunci Theory of Planned Behavior; Mind Mapping; Pengantar BisnisThe purpose of this research is to study the management information system and the benefits of InsideDPS software. The study was designed with an embeded mixed method, namely quantitative-qualitative-quantitative. The questionnaire as a quantitative tool was built based on previous research MSQ, distributed to 250 employees and 198 sets of analyzed multiple linear regression. The questionnaire was distributed 2 times, before and after qualitative research. Interviews, observation and document collection were held with informants for HR managers, IT managers, and selected employees. This study found evidence that MIS InsideDPS software can support HRD performance improvement which is also supported by increased employee satisfaction. The technical implication of the findings of this study is the need for a wider web-based MIS application in the companyThe aim of this research is to determine the social capital that can affect the success rate of the equity-based crowdfunding project and which is the most influential factor towards the success rate of an equity-based crowdfunding project. Hence, the researcher uses the descriptive to design quantitative questionnaires. It consists of the social network, obligation and shared meaning. Thus, three independent variables will be proceeding by distributing questionnaire online. The researcher will use Google Form as one of the tools to distribute a questionnaire and collect back 267 respondents from online. After collect data, only 167 respondents involved in this research. Pearson's correlation and multiple regression use to test the relationship and significant effect between the independent variable and dependent variable. Through the statistic of SPSS, it was found the research objective was achieved when the hypothesis of three-factor for the successfulness of equity-based crowdfunding is optimization of women-based MFIs is important, especially for those which are established and developed in rural communities. Empowerment policy is not solely based on finance and charity. The government is to be urged to encourage simultaneous empowerment. This study aims to illustrate the differences in women empowerment process enabling, empowering, and advocation provisioned by MFIs Women Cooperatives for their female members in the rural coastal/fishery, industrial/residential and agricultural areas. Research using the hybrid method, between quantitative-descriptive and qualitative, was used. Two approaches were used. Welfarism approach was utilized to measure the ability of MFIs in providing the needs of their poorest members, while institutionalism approaches were useful to measure the success rate indicated by the MFI's sustainability. The result showed that the women empowerment process from MFIs to their members in respective areas was implemented strictly. However, each area had its uniqueness and specialty in the empowerment process. That diversity was influenced by social, cultural, demographic and geographic purpose of this study is to discuss the readiness of crowdfunding to finance SME in ASEAN. Crowdfunding is a financing alternative for internet-based businesses. This study analyzes the current condition of the five ASEAN countries, namely Indonesia, Malaysia, Philippines, Thailand and Vietnam. The analysis was conducted in two aspects of readiness crowdfunding as SME financing in terms of entrepreneurial culture and networked readiness. Analysis of an entrepreneurial culture based on the global report issued by the Global Entrepreneurship Monitor 2016 when an analysis of networked readiness is based on The Global Information Technology Report 2015 issued by the World Economic Forum. The preliminary findings of this study indicate that crowdfunding can be implemented successfully nevertheless not ready to use crowdfunding as an alternative business financing, especially for study is to identify the relationship between work-life balance and employees' satisfaction at one of the Malaysia Higher Education Institutions HEIs. The work-life balance elements or the independent variables consists of flexible working schedule, pay for time not worked, security and health benefits, family-friendly policies and employee wellness program. Firstly, researcher will identify whether work life balance elements partially in relation with employee satisfaction. Second, the study will identify whether work life balance in simultaneously in relation with employee satisfaction. Thirdly, the scope is to recognize either family-friendly policy in relation with work life balance and employee satisfaction. Based from the findings, all the elements are significantly in relation with employee satisfaction and employee wellness program act as the dominant factor that contribute to work life balance and employee satisfaction. Finally, researcher suggests ways to use work life balance in the organization to enhance employee's aim of this paper is to examine the influence of crowd funding knowledge, application , platform, and project initiator toward successful crowd funding. This study conducted by quantitative approach, data have been collected with web-based questionnaires via direct message and e-mail to 200 successful crowd funding project initiators as a sample and as much 152 sets questionnaire returned by a complete answer and should be analyzed further. Deployment and data collection take 3 month from October to December 2013. This study found evidence that crowd funding knowledge, crowd funding application, crowd funding platform, and project initiator has positive and significant relationship toward the success of crowd funding. The implication from this research is crowd funding can be a source of capital to finance the projects, not just rely on traditional sources of financing just like banking and capital markets. Crowd funding can be innovative funding solution. A B S T R A K Tujuan penelitian ini adalah menguji pengaruh pengetahuan, aplikasi, platform, dan proyek inisiator crowd funding terhadap keberhasilan crowd funding. Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan kuantitatif, data dikumpulkan dengan kuesioner berba-sis web melalui pesan langsung dan e-mail ke 200 pada inisiator proyek crowd funding yang sukses sebagai sampel dan sebanyak 152 kuesioner dikem-balikan dengan jawaban yang lengkap dan selanjutnya dianalisis. Penyebaran dan pengumpulan data dalam waktu 3 bulan mulai Oktober hingga Desember 2013. Ha-silnya menunjukkan bahwa pengetahuan dan aplikasi dan inisiator proyek crowd funding, memiliki hubungan yang positif dan signifikan terhadap keberhasilan crowd funding. Implikasi dari penelitian ini adalah crowd funding bisa menjadi sumber modal untuk membiayai proyek-proyek, bukan hanya mengandalkan sumber tradi-sional pembiayaan seperti perbankan dan pasar modal. Crowd funding dapat menjadi solusi pendanaan aim of this paper is to determine the role of succession planning as part of economic education in improving family business performance. Research carried out by using qualitative approach with in-depth interview and outside observation as a technique. The data source is owner of 3 family businesses 6 peoples as key informants and 6 experts as expertise informants. The data were processed using content analysis. The finding of this research is business start-up from own money and saving and from human capital on entrepreneurship that learn from family; succession planning are necessary but not easy; succession planning conduct after family business growth bigger; succession planning can improve family business performance; economic education in family can make succession planning in family business smoothly. The implication of these finding is need for economic education implemented in the family business, besides the necessary expansion of economic education in society, school and formal level with more focus to the family business.

IstilahRevolusi Industri merujuk pada perubahan yang terjadi pada manusia dalam melakukan proses produksinya. Yang pertama kali muncul di tahun 1750an, ini lah yang biasa disebut Revolusi Industri 1.0. Revolusi Industri 1.0 berlangsung pada periode antara tahun 1750-1850. Saat itu terjadi perubahan secara besar-besaran di bidang pertanian, manufaktur, pertambangan, transportasi, dan teknologi JAKARTA – Pertumbuhan investor ritel pada pasar modal Indonesia merupakan dampak dari kemajuan teknologi serta meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap Senior CSA Research Institute Reza Priyambada mengatakan pertumbuhan investor ritel di Indonesia cukup pesat selama 2 tahun terakhir. Menurut Reza, pertumbuhan positif ini disebabkan oleh semakin terbukanya akses masyarakat ke pasar modal seiring dengan perkembangan teknologi.“Keinginan masyarakat untuk berinvestasi, khususnya ke saham juga jadi semakin besar,” katanya saat dihubungi, Minggu 25/7/2021. Perkembangan teknologi tersebut, kata Reza, juga kian meningkatkan literasi finansial masyarakat tentang pentingnya berinvestasi. Hal tersebut juga ditambah dengan semakin mudahnya investasi pada pasar saham yang dapat dilakukan melalui mengatakan, potensi pertumbuhan investor ritel ke depannya akan positif seiring dengan inovasi-inovasi yang dilakukan otoritas bursa dan pelaku pasar lain untuk semakin memperlebar akses JugaMNC Sekuritas Optimistis Lanjutkan Pertumbuhan Investor Ritel pada Semester II/2021Bos-bos Emiten Tancap Gas Borong Saham, Kode Buat Investor Ritel?“Selain itu, saat ini mulai banyak komunitas-komunitas yang membahas saham sehingga dapat menarik perhatian masyarakat ke level yang lebih dalam,” Direktur Pengembangan Bursa Efek Indonesia BEI Hasan Fawzi mengatakan euforia investor di pasar modal sejak seiring dengan efek pandemi yang terjadi sejak tahun lalu masih terus berlanjut di tahun pandemi yang belum usai sehingga pembatasan-pembatasan kegiatan kembali terjadi membuat masyarakat mengalihkan dana konsumsinya ke investasi melalui instrumen pasar modal, termasuk saham.“Retail investornya lebih active sepanjang bulan Juni kemarin. Mungkin karena mereka melihat valuasi market sudah atraktif,” katanya beberapa waktu itu, Data Kustodian Sentral Efek Indonesia KSEI menyebutkan, per akhir Juni 2021 jumlah investor pasar modal Indonesia mencapai 5,60 juta investor dengan 44,82 persen atau 2,51 juta di antaranya adalah investor C-Best atau pasar saham. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News Editor Aprianto Cahyo Nugroho Konten Premium Nikmati Konten Premium Untuk Informasi Yang Lebih Dalam A Pengaruh Positif dan Negatif Kemajuan IPTEK terhadap NKRI. 1. Pengertian IPTEK. Pengertian IPTEK adalah singkatan dari 'ilmu pengetahuan dan teknologi, yaitu suatu sumber informasi yang dapat meningkatkan pengetahuan ataupun wawasan seseorang dibidang teknologi. Dapat juga dikatakan, definisi IPTEK ialah merupakan segala sesuatu yang

Apa Saja Tantangan Besar yang Dihadapi Industri Retail Saat Ini? Tantangan industri retail ritel yang terjadi secara terus menerus membuat pegiatnya harus bekerja ekstra keras demi mempertahankan eksistensi. Bukan berarti industri retail ritel akan punah. Namun, perkembangan dunia digital dan segala kemudahan yang diberikan secara perlahan-lahan menekan keberadaan toko-toko mereka. Tantangan ini terlihat sangat berat bagi karena telah ada beberapa perusahaan retail terkenal yang memutuskan untuk menutup toko-tokonya, sebut saja Debenhams, Lotus, dan 7-Eleven. Apa saja sebenarnya tantangan industri retail yang saat ini sedang gencarnya terjadi. Berikut Jurnal rangkum untuk Anda. Tahukah Anda kalau aplikasi akuntansi online Mekari Jurnal bisa memudahkan Anda mengelola keuangan perusahaan secara lebih praktis dan akurat. Buktikan dengan coba gratis aplikasi Jurnal pada banner di bawah ini. Saya Mau Coba Gratis Jurnal Sekarang! atau Saya Mau Bertanya Ke Sales Jurnal Sekarang! Perubahan Tren Belanja Bisnis retail yang lebih mengandalkan toko-toko fisik kini semakin tertekan karena adanya perubahan tren belanja yang beralih ke dunia online. Transaksi digital yang terus berkembang semakin memudahkan konsumen untuk mendapatkan barang yang diinginkan tanpa repot keluar rumah. Bermodalkan ponsel serta kuota internet, konsumen sudah bisa mencari berbagai kebutuhan baik sandang, pangan, maupun papan. Tanpa perlu mengunjungi toko-toko dengan jarak cukup jauh yang akan menyita waktu, tenaga, dan biaya transportasi. Berbelanja online selain memberikan kemudahan, barang-barangnya pun bervariasi dengan harga yang lebih kompetitif. Tidak mengherankan apabila perubahan tren belanja ini menjadi tantangan tersendiri bagi industri retail. Contohnya di tahun 2017, perusahaan retail besar Matahari terpaksa harus menutup dua tokonya di Pasaraya Blok M dan Pasaraya Manggarai karena penjualan yang tidak memenuhi target. Dan untuk mengatasinya kini sudah ada beberapa industri retail yang melakukan efisiensi toko fisik dan mulai merambah dunia online. Karena memang zaman berkembang dengan begitu pesat. Siapa yang tidak mampu untuk mengikutinya pasti akan mengalami kemunduran secara perlahan-lahan. Coba Fitur Laporan Keuangan dan Bisnis untuk Keputusan Bisnis Lebih Cepat dan Akurat Saya Mau Coba Gratis Jurnal Sekarang! atau Saya Mau Bertanya Ke Sales Jurnal Sekarang! Penurunan Konsumsi dalam Industri Retail Tantangan lain yang dihadapi industri retail ritel adalah penurunan konsumsi dan menurunnya daya beli masyarakat yang cukup drastis. Data dari tahun 2017 didapatkan bahwa terdapat penurunan konsumsi masyarakat hingga sekitar 10-12 %. Dan penurunan ini masih terus terjadi hingga tahun 2019. Baca juga 7 Cara Mudah Bergabung dengan Usaha Waralaba Modern Retail Penurunan ini bisa terjadi karena banyak sebab. Perpindahan ke dunia online yang telah dijelaskan tadi menjadi salah satunya. Selain itu pelemahan kurs rupiah terhadap dolar yang berdampak pada harga jual barang juga membuat banyak konsumen menahan untuk berbelanja. Faktor lainnya adalah bunga kredit yang semakin mahal serta harga komoditas perkebunan yang jatuh. Oleh karena itu sejumlah industri retail harus melakukan penghematan listrik, membatasi produk dan lebih selektif memilih lokasi. Kelola Bisnis Trading dan Distribusi Secara Efektif. Pelajari Fitur Jurnal Selengkapnya di sini! Saya Mau Coba Gratis Jurnal Sekarang! atau Saya Mau Bertanya Ke Sales Jurnal Sekarang! Mempertahankan Loyalitas Konsumen Menumbuhkan dan menjaga loyalitas konsumen di era digital dianggap pengusaha ritel lebih sulit dibandingkan di era konvensional dahulu. Sekali lagi karena barang kebutuhan sudah tersebar di berbagai online shop atau e-commerce dengan banyak varian dan harga yang lebih murah. Konsumen saat ini mempunyai banyak sekali pilihan. Jadi ketika satu toko sudah tidak memberikan barang dan harga seperti yang diinginkan, maka masih banyak alternatif pilihan lain. Selain itu metode pemasaran industri retail yang cenderung sama dari tahun ke tahun juga menjadi salah satu penyebabnya. Industri retail biasanya menggaet konsumen dengan memberikan promosi dan penawaran khusus. Dan hal ini sudah dilakukan oleh online shop bahkan jauh lebih baik. Yang diperlukan pengusaha industri retail atau ritel saat ini adalah melakukan pendekatan secara personal terhadap konsumen. Dengan lebih memperhatikan member dan memberikan informasi seputar preferensi kebutuhan konsumen yang bisa dihubungkan dengan produk yang ditawarkan. Baca juga Strategi Agar Produk UKM Diterima Oleh Retail Modern Pemenuhan Keinginan Konsumen Yang dibutuhkan pengusaha saat ini adalah menyiapkan produk yang bersifat contextual commerce. Ini adalah istilah bagi proses produksi yang dilakukan dengan memperhatikan, mengawasi dan mengumpulkan keinginan konsumen serta bagaimana perilaku digital mereka. Hal ini diaplikasikan agar pengusaha retail mampu menciptakan solusi cepat agar produk bisa langsung ditawarkan dalam skala yang lebih personal. Sejumlah brand global sudah mengadopsi ini dengan proses komunikasi secara personal dan memahami customer journey dengan sangat rinci. Bahkan telah menciptakan merchant digital untuk produk mereka sendiri. Perubahan ini merupakan tantangan yang harus dipenuhi oleh pengusaha retail. Dimana penyesuaian harus dilakukan demi pemenuhan keinginan konsumen. Permudah Pengelolaan Inventori dan Stok Barang dengan Jurnal. Baca Fitur Jurnal Selengkapnya di sini! Saya Mau Coba Gratis Jurnal Sekarang! atau Saya Mau Bertanya Ke Sales Jurnal Sekarang! Kompetisi Harga dalam Industri Retail Yang sedari tadi sudah disinggung, kompetisi harga yang menjadi penambah pikiran pengusaha retail. Namun tahukah Anda bahwa kompetisi harga yang sekarang terjadi sudah di luar batas wajar? Bahkan banyak pedagang yang menjual produk dengan harga yang sangat rendah demi mendapatkan keuntungan. Dan ini bukan hanya terjadi di ranah online, tetapi sudah merambah pada ranah offline juga. Dan apabila hal ini terus berlanjut maka bukan tidak mungkin hukum rimba akan berlaku. Siapa yang mempunyai modal yang cukup besar saja, yang akan jadi pemenang. Jika sampai ke level ekstrim, maka tidak akan ada lagi keuntungan yang diperoleh. Pendapatan dari konsumen hanya cukup untuk menutupi biaya operasional saja. Atur dan Pantau Operasional Lewat Fitur Biaya dan Anggaran Jurnal, Pelajari Fitur Jurnal Selengkapnya di sini! Saya Mau Coba Gratis Jurnal Sekarang! atau Saya Mau Bertanya Ke Sales Jurnal Sekarang! Regulasi Industri Retail Ada dua faktor yang menjadi napas industri retail, yakni retail is detai dan retail is expansion. Retail is detail mencakup perhatian terhadap interior toko, merchandising dan harga diskon. Sementara retail is expansion berarti pertumbuhan retail ditentukan oleh ekspansinya baik dari segi produk maupun toko. Akan tetapi dua hal ini dibatasi oleh pemerintah dengan Perpres tentang Penataan dan Pembinaan Pasar Tradisional, Pusat Perbelanjaan, dan Toko Modern. Dan hingga tahun 2019 pengusaha retail masih menunggu revisi peraturan ini. Pada Perpres No. 11/2007 ada batasan dimana sebelumnya syarat minimal luas lahan department store 400 m2, kini menjadi 200 m2 saja. Sementara luas lahan perkulakan yang sebelumnya diharuskan minimal m2, menjadi minimal m2. Ritel juga diwajibkan melakukan kemitraan dengan toko eceran skala mikro dan kemitraan pemasok dengan toko akan diawasi oleh Komisi Pengawas Persaingan Usaha KPPU. Pengawasan ini memang bertujuan baik yakni mencegah adanya pelanggaran persaingan usaha. Namun industri retail atau ritel tetap dianaktirikan dengan tidak adanya ketegasan regulasi terhadap pengusaha online yang adalah pesaing kuat hingga saat ini. Kelola Toko Online Secara Efektif. Pelajari Fitur Jurnal Selengkapnya di sini! Saya Mau Coba Gratis Jurnal Sekarang! atau Saya Mau Bertanya Ke Sales Jurnal Sekarang! Komunikasi Internal Selain faktor eksternal, tantangan industri retail ini juga datang dari internal perusahaan. Industri retail terhitung masih mempunyai pekerjaan rumah memperbaiki komunikasi dengan internal masing-masing. Dengan banyaknya divisi yang menangani, komunikasi yang tidak efisien memang menjadi batu sandungan. Selain itu, retail juga menjadi industri dengan tingkat pergantian karyawan yang cukup tinggi. Sementara itu ketika mengganti staf bukan hanya biaya dan tenaga saja yang terkuras. Usaha yang diperlukan untuk meningkatkan kinerja juga harus lebih keras. Diperlukan seorang pemimpin yang mampu meningkatkan keterlibatan karyawan dalam perusahaan melalui pelatihan dan kesejahteraan. Sehingga karyawan yang datang pun akan tetap bertahan. Dibalik berbagai tantangan yang sedang dialami, masih ada juga perusahaan-perusahaan retail yang tetap setiap memberikan produk terbaik untuk konsumennya. Baca juga Cara Pembukuan Simple Untuk Bisnis Retail, Sempurna! Sebuah bisnis memang didirikan untuk menghadapi berbagai tantangan. Oleh karena itu, poin-poin tadi perlu dicermati secara seksama dan dicari solusinya bersama. Selain tahap pencehagan, industri retail juga membutuhkan strategi pertahanan. Fokus mengelola industri yang sudah berdiri sekarang juga harus tetap dilakukan. Salah satunya dengan mengelola keuangan dengan baik. Software akuntansi yang dapat diandalakan untuk mengelola keuangan industri retail atau ritel adalah Jurnal. Jurnal merupakan salah satu software akuntansi online terbaik di Indonesia. Dengan Jurnal semua hasil dan kemudahan yang Anda harapkan dalam perhitungan keuangan perusahaan pasti akan didapatkan. Selain itu Jurnal juga memberikan fitur aplikasi stock opname hingga enterprise software yang akurat dan cepat. Pelajari juga bagaimana aplikasi faktur dapat membantu pekerjaan Anda. Nikmati percobaan gratis selama 14 hari hanya di sini. Saya Mau Coba Gratis Jurnal Sekarang! atau Saya Mau Bertanya Ke Sales Jurnal Sekarang! Di atas adalah penjelasan singkat dan tantangan yang harus dihadapi oleh industri retail atau ritel. Mudah-mudahan informasi di atas bermanfaat. Ikuti media sosial Mekari Jurnal untuk informasi lain tentang bisnis, keuangan, dan akuntansi.

. 266 127 179 1 410 417 64 375

jelaskan pengaruh perkembangan teknologi terhadap bisnis ritel